Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, kembali menjadi sorotan publik setelah mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap penggunaan sedotan kertas yang dipromosikan oleh pemerintahan Joe Biden. Dalam pernyataannya yang emosional pada Jumat (7/2/2025), Trump berjanji untuk mengembalikan penggunaan sedotan plastik, yang dianggapnya lebih fungsional dibandingkan sedotan kertas yang kini digunakan.
Pernyataan tersebut muncul di tengah kebijakan lingkungan yang sedang dicanangkan oleh Biden, di mana targetnya adalah menghapus penggunaan peralatan plastik sekali pakai, termasuk sedotan plastik, di seluruh lembaga pemerintah pada tahun 2035. Langkah ini menyusul keputusan Biden untuk kembali mentaati Perjanjian Paris tentang perubahan iklim, setelah sebelumnya Trump menarik AS dari kesepakatan tersebut. Upaya untuk mengimplementasikan sedotan ramah lingkungan ini juga mendapat reaksi keras dari sejumlah aktivis lingkungan yang menilai harus ada alternatif lebih baik yang diusulkan.
Trump menganggap kebijakan tersebut adalah tindakan konyol dan berencana untuk menandatangani perintah eksekutif yang akan menghentikan dorongan untuk menggunakan sedotan kertas. “Saya akan menandatangani perintah eksekutif minggu depan untuk mengakhiri dorongan konyol Biden terhadap sedotan kertas, yang tidak berfungsi. KEMBALI KE PLASTIK!” tulisnya di media sosial.
Sebelumnya, Trump telah melontarkan keluhannya terhadap sedotan kertas dalam beberapa kesempatan. Saat berkampanye pada Pilpres AS 2020, ia menyatakan, “Mereka ingin melarang sedotan plastik. Apakah ada yang pernah mencoba sedotan kertas itu? Sedotan itu tidak berfungsi dengan baik.” Dalam pandangannya, sedotan kertas sering kali tidak dapat bertahan lama dan menjadi lembek saat digunakan, sehingga kurang memuaskan bagi konsumen.
1. Kritik terhadap Sedotan Kertas:
– Trump menyebut sedotan kertas sering kali “hancur” saat digunakan.
– Ia mengklaim sedotan kertas tidak memiliki kegunaan yang baik, terutama jika digunakan untuk minuman berkualitas.
– Tim kampanye Trump pernah menyediakan sedotan plastik bermerek dengan label yang menentang sedotan kertas.
2. Kebijakan Joe Biden:
– Presiden Biden menargetkan pencabutan penggunaan semua peralatan plastik sekali pakai pada tahun 2035.
– Pendukung kebijakan ini berharap dapat mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan.
3. Reaksi Masyarakat:
– Posisi Trump mengenai sedotan kertas dan plastik kembali memicu perdebatan publik.
– Aktivis lingkungan menilai bahwa keputusan Trump bertentangan dengan upaya global dalam mengurangi penggunaan plastik.
Selain itu, Trump juga tidak segan-segan mengkritik kebijakan penggunaan kendaraan listrik dan inisiatif energi terbarukan yang diluncurkan Biden. Meski memiliki hubungan yang baik dengan beberapa tokoh industri, termasuk CEO Tesla Elon Musk, Trump tetap menyuarakan skeptisisme terkait efektivitas dan efisiensi kebijakan tersebut dalam memerangi perubahan iklim.
Kepemimpinan Trump dan sikapnya terhadap isu-isu lingkungan selalu menjadi topik kontroversial. Dengan mengembalikan perhatian terhadap sedotan, ia tampaknya berusaha menarik kembali basis pendukung yang merasa dirugikan oleh kebijakan lingkungan yang dinilai terlalu ketat. Dalam pandangan masyarakat, baik Trump maupun Biden memiliki pendekatan yang berbeda terhadap isu keberlanjutan, dan perdebatan ini kemungkinan akan terus bergulir seiring dengan pergeseran nilai-nilai lingkungan di AS.