Teknologi

Donald Trump Ungkap Microsoft Tertarik Akuisisi TikTok!

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang berminat untuk mengakuisisi aplikasi media sosial TikTok. Dalam pernyataan yang disampaikan kepada wartawan, Trump menyatakan, “Saya akan mengatakan iya,” ketika diminta untuk mengonfirmasi minat Microsoft dalam akuisisi TikTok. Ia menambahkan bahwa ada ketertarikan besar dari beberapa perusahaan terkait pembelian platform tersebut, yang kini tengah menjadi sorotan di tengah kekhawatiran keamanan nasional.

Minat akuisisi TikTok ini tidak lepas dari latar belakang masalah yang dihadapi aplikasi tersebut di AS. Sejak awal masa kepemimpinannya, Trump mendorong langkah untuk memisahkan TikTok dari perusahaan induknya, ByteDance, dengan alasan adanya potensi ancaman terhadap keamanan nasional. Langkah ini juga diikuti oleh Presiden Joe Biden, yang melanjutkan upaya tersebut dengan peringatan bahwa jika ByteDance tidak menjual operasinya di AS, aplikasi ini dapat menghadapi larangan.

Sejak Januari 2025, aplikasi TikTok bahkan sempat dihentikan sementara di AS sebagai persiapan untuk undang-undang baru yang memaksa penjualan operasi TikTok. Namun, Trump mengambil langkah untuk menunda penerapan undang-undang tersebut selama 75 hari melalui sebuah perintah eksekutif.

Dalam konteks ini, beberapa calon pembeli potensial untuk TikTok telah bermunculan, termasuk Microsoft. Sebelumnya, ByteDance mendekati Microsoft sebagai calon pembeli pada Agustus 2020, namun saat itu CEO Microsoft menyebutnya sebagai situasi yang “aneh”. Selain Microsoft, nama-nama lain yang dikaitkan dengan potensi akuisisi adalah Elon Musk, yang disebut Trump meski belum memberikan komentar resmi, serta YouTuber terkenal Jimmy Donaldson (MrBeast) yang mengaku memulai beberapa pendekatan.

Tidak hanya individu-individu terkenal, tetapi ada juga perkembangan lain di dunia teknologi. Perusahaan startup AI, Perplexity AI, dilaporkan telah mengajukan proposal untuk melakukan merger dengan TikTok, dengan penawaran unik di mana pemerintah AS memiliki potensi untuk memiliki hingga 50% saham di perusahaan gabungan tersebut. Ini menunjukkan kompleksitas pembiayaan dan pengaturan yang dapat mengubah lanskap media sosial di AS.

Trump yang berbicara dalam pertemuan dengan politisi Partai Republik di Florida, menjelaskan bahwa ia ingin melihat situasi ini berkembang dengan banyak pihak yang bersaing untuk melakukan tawaran. “Kita akan lihat apa yang terjadi. Kita akan memiliki banyak pihak yang akan menawar,” katanya. Ia menyatakan pentingnya melindungi suara dan pekerjaan di AS, serta menghindari intervensi dari Cina, yang menjadi salah satu ketakutan utama dalam negosiasi ini.

Meskipun Microsoft dan TikTok, serta ByteDance, belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai laporan minat akuisisi ini, diskusi di kalangan investor dan perusahaan teknologi besar terus berlanjut. Ada keyakinan bahwa langkah ini menjadi penting tidak hanya untuk masa depan TikTok, tetapi juga untuk penegakan kebijakan keamanan nasional oleh pemerintah AS.

Dengan potensi tawaran dari berbagai calon pembeli, serta kabar terbaru mengenai proposal merger dan kepemilikan pemerintah, situasi ini menjadi menarik untuk disaksikan. Masa depan TikTok di AS bukan hanya soal aplikasi media sosial, tetapi juga mencakup isu-isu besar yang berkaitan dengan kebijakan luar negeri, keamanan, dan interaksi antara teknologi dan regulasi pemerintahan. Seiring perkembangan berita ini, banyak pihak menunggu langkah selanjutnya dari para pemangku kepentingan yang terlibat.

Dimas Harsono adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button