Borussia Dortmund telah mengambil langkah drastis dengan memecat pelatih Nuri Sahin setelah serangkaian hasil buruk di kompetisi domestik dan Eropa. Keputusan ini diumumkan pada Kamis (23/1) setelah Dortmund menderita kekalahan melawan Bologna dalam pertandingan Liga Champions, sebuah hasil yang diakui oleh manajemen klub sebagai titik nadir dari performa tim.
Lars Ricken, CEO Olahraga Dortmund, mengungkapkan bahwa pihaknya telah kehilangan kepercayaan pada Sahin dalam mencapai tujuan olahraga klub. "Sayangnya kami telah kehilangan kepercayaan bahwa kami akan mencapai tujuan-tujuan olahraga kami. Keputusan ini menyakitkan, tetapi tidak terhindarkan setelah kekalahan di Bologna," kata Ricken. Dia menyampaikan bahwa pihaknya sangat menghargai kontribusi Sahin, meski hasilnya tidak sesuai harapan.
Nuri Sahin sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih di bawah Edin Terzic, yang berhasil membawa Dortmund ke final Liga Champions musim lalu, meskipun mereka kalah dari Real Madrid. Kepindahan Sahin menjadi pelatih kepala tampaknya menawarkan harapan baru, namun seiring berjalannya waktu, kinerja tim justru menurun. Hingga pekan ke-18 Bundesliga, Dortmund terdampar di posisi 10 klasemen, tertinggal 20 poin dari pemimpin klasemen Bayern Munich.
Berikut adalah beberapa poin krusial terkait performa buruk Dortmund di bawah kepelatihan Nuri Sahin:
- Kekalahan Beruntun: Dortmund mengalami empat kekalahan berturut-turut sebelum pemecatan Sahin, yang jelas menunjukkan ketidakstabilan performa tim.
- Rekor Pertandingan Tandang: Dortmund mencatatkan hasil yang mengecewakan, kalah sembilan kali dan hanya menang empat kali dari 15 laga tandang yang dijalani.
- Tersingkir dari Piala Jerman: Keputusan untuk memecat Sahin semakin diperkuat dengan tersingkirnya Dortmund dari 32 besar Piala Jerman setelah kalah dari Wolfsburg.
- Posisi di Liga: Tim berada di urutan ke-10 Bundesliga, yaitu posisi yang sangat tidak memuaskan bagi klub sebesar Dortmund.
Berkaitan dengan masa depan tim, Dortmund kini sedang mencari penggantian yang tepat untuk posisi pelatih kepala. Di antara calon yang muncul, Erik Ten Hag, mantan pelatih Manchester United, dan Roger Schmidt, mantan pelatih Benfica dan Bayer Leverkusen, dianggap sebagai kandidat terkuat. Ten Hag, khususnya, menjadi pertimbangan karena pengalamannya di Bundesliga dan latar belakangnya sebagai staf pelatih di Bayern Munich, yang membuatnya familiar dengan dinamika liga Jerman.
Sementara itu, proses negosiasi dengan kandidat tersebut sedang berlangsung. Pihak Dortmund berharap dapat meyakinkan Ten Hag untuk mengambil alih kursi kepelatihan dan mengembalikan Dortmund ke jalur kemenangan. Harapan besar diletakkan pada calon pelatih baru ini untuk mengembalikan performa tim dan mencapai tujuan-tujuan olahraga yang telah ditetapkan.
Kekalahan yang dialami Dortmund serta pemecatan Sahin menunjukkan bahwa dalam sepak bola, hasil akhir adalah segalanya. Penampilan buruk di liga domestik dan Eropa memaksa klub untuk mengambil tindakan tegas. Oleh karena itu, semua mata kini tertuju kepada langkah selanjutnya yang diambil oleh Dortmund, baik dalam mencari pelatih baru maupun dalam membangun kembali tim agar dapat kembali tampil kompetitif di pentas sepak bola Eropa.