Dubes Ukraina di AS: Kebijakan Baru Hancurkan Tatanan Dunia!

Duta Besar Ukraina untuk Inggris, Valerii Zaluzhnyi, mengeluarkan pernyataan tajam mengenai kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang dinilai dapat merusak tatanan dunia saat ini. Dalam diskusi panel di lembaga pemikir Inggris, Chatham House, Zaluzhnyi menekankan bahwa pemerintahan Donald Trump sedang mengambil langkah-langkah yang dapat menciptakan ketidakstabilan global, terutama terkait hubungannya dengan Rusia.

Zaluzhnyi mengungkapkan keprihatinan bahwa upaya AS untuk ber-negosiasi dengan Rusia dapat berimbas negatif pada stabilitas Eropa dan Asia. Ia menegaskan bahwa "Bukan hanya Rusia yang ingin merevisi tatanan dunia, tetapi AS kini juga berperan dalam menghancurkannya." Pernyataan ini mencuat di tengah hubungan yang meruncing antara Ukraina dan Rusia, di mana Ukraina sangat bergantung pada dukungan internasional untuk mempertahankan integritas teritorialnya.

Hal ini terjadi pasca pertemuan kontroversial antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Donald Trump di Gedung Putih, di mana AS mengumumkan penghentian bantuan militer kepada Ukraina dan menangguhkan berbagi intelijen. Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran akan potensi pergeseran dukungan dari AS ke Rusia, sehingga meningkatkan tekanan pada Kyiv.

Berikut adalah beberapa poin kunci dari pernyataan Zaluzhnyi yang menyoroti dampak kebijakan AS:

  1. Ketidakpastian Kemandirian Eropa: Zaluzhnyi menyatakan bahwa AS mempertanyakan kesatuan dunia Barat dengan mulai mengalihkan tanggung jawab keamanan ke Eropa. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Eropa mungkin tidak dapat mengandalkan dukungan AS di tengah ancaman Rusia yang terus berkembang.

  2. Masa Depan NATO dalam Ancaman: Ia meragukan masa depan aliansi militer NATO, mengekspresikan bahwa "NATO juga bisa berhenti eksis" jika kebijakan Amerika tidak selaras dengan tujuan keamanan kolektif Eropa. Hal ini menambah ketidakpastian dalam koalisi militer yang telah lama menjadi pilar keamanan bagi banyak negara Eropa.

  3. Ancaman terhadap Stabilitas Eropa: Zaluzhnyi memperingatkan bahwa jika AS melanjutkan pendekatan negosiasi dengan Kremlin, maka Rusia mungkin akan memperluas ambisinya ke Eropa selanjutnya. Hal ini mendorong negara-negara Eropa untuk memperkuat kapabilitas pertahanannya dan bersiap menghadapi kemungkinan ancaman lebih serius.

  4. Solidaritas Eropa terhadap Ukraina: Menyikapi ketegangan yang berkembang, para pemimpin Eropa berkumpul di Brussels untuk menegaskan dukungan mereka terhadap Ukraina. Meskipun ketidakpastian dalam kebijakan luar negeri AS, Eropa menginginkan untuk tetap berada di jalur yang sama dalam mendukung Ukraina dan mempertahankan perdamaian di kawasan.

Zaluzhnyi juga mengkritik kebijakan pemerintahan Trump yang dinilai mengabaikan Ukraina dan Eropa dalam diskusi keamanan global. Ia menyatakan, "Washington tampaknya tidak lagi melihat Ukraina sebagai mitra, melainkan mulai mendelegasikan masalah ini kepada Eropa,” yang menambah ketidakpercayaan di pihak Kyiv terhadap komitmen AS.

Dalam konteks ini, Presiden Zelensky berupaya untuk meredakan ketegangan dengan AS setelah pertemuan yang menentukan tersebut, berharap untuk memperbaiki hubungan diplomatik dan menemukan jalan tengah dalam menyelesaikan konflik. Walau demikian, kekhawatiran atas pengaruh Rusia terhadap kebijakan luar negeri AS tetap menjadi isu utama yang harus ditangani oleh Ukraina dan sekutunya.

Dengan situasi yang terus berkembang, Ukraina harus menghadapi tantangan besar dalam menjaga kedaulatannya dan mendapatkan dukungan yang diperlukan agar tidak terjerumus lebih dalam ke dalam ketidakpastian geopolitik.

Exit mobile version