
Menjadi anak dari seorang ikon musik seperti Ahmad Dhani bukanlah hal yang sepele bagi Dul Jaelani. Pada sebuah podcast YouTube yang dipandu oleh Ferdy ELEMENT, Dul mengungkapkan perasaannya terkait beban yang dibawanya sebagai putra dari musisi legendaris tersebut. Ia mengakui bahwa dibandingkan dengan sang ayah, ekspektasi masyarakat sering kali membuatnya merasa tertekan.
“Plus minus sih. Minusnya, ya itu, sering dibanding-bandingin. Banyak yang berekspektasi aku harus sekeren bokap dalam berkarya,” ungkap Dul. Ia menjelaskan bahwa meskipun terlahir dari keluarga musisi, setiap individu memiliki karakter dan gaya berkarya masing-masing. Dul menegaskan, “Setiap orang punya jiwa yang beda. Aku dan ayah, meskipun sama-sama musisi, tapi selera dan jiwanya tidak sama.”
Dul Jaelani tidak memungkiri bahwa statusnya sebagai anak Ahmad Dhani membawa keuntungan tersendiri. Nama besar sang ayah membantunya dalam membuka peluang di industri musik. Namun, Dul menunjukkan kedewasaan dalam menanggapi hal ini, ia menekankan bahwa cara memanfaatkan privilege tersebut menjadi penting. “Iya, dapat privilege, tapi tergantung kita gunainnya gimana. Banyak juga yang punya privilege tapi malah disalahgunakan. Aku berusaha manfaatkan sebaik mungkin,” katanya.
Sementara itu, Dul juga merasakan bahwa menjadi anak dari musisi terkenal bukan hanya sekadar keuntungan. Dalam perbincangan yang lebih mendalam, ia mengatakan, “Alhamdulillah jadi anak musisi legendaris itu ada sisi positifnya. Tapi di sisi lain, ada beban juga. Untungnya aku anak Ahmad Dhani, ruginya juga aku anak Ahmad Dhani,” ujarnya sambil tertawa. Ini menggambarkan dualitas yang sering dihadapinya sebagai seorang anak dari tokoh yang begitu terkenal.
Dul Jaelani juga menjelaskan bahwa kecintaannya pada musik tidak muncul karena paksaan dari Ahmad Dhani. Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan dunia musik. Momen di mana ia dan kakak-kakaknya mendapatkan lagu berjudul “Superman” pada tahun 2010 menjadi titik awal yang memperkuat kecintaannya pada seni musik. “Waktu itu kita dibuatkan lagu Superman. Untungnya aku memang suka ngeband, suka Kurt Cobain juga. Mungkin kalau nggak suka, udah dianggap eksploitasi,” jelasnya sambil tersenyum.
Bagi Dul, perjalanan hidupnya sebagai anak Ahmad Dhani adalah perpaduan antara harapan orang lain dan keinginan untuk tetap jujur dalam berkarya. Ia berusaha keras untuk tidak terjebak dalam bayang-bayang popularitas ayahnya, dan lebih memilih untuk menampilkan jati diri yang otentik dalam karyanya. Dul berniat menunjukkan bahwa meskipun lahir dari seorang ayah yang terkenal, ia tetap bisa memberi warna baru dalam dunia musik yang ia cintai.
Pernyataan dan pandangan Dul Jaelani ini memberikan gambaran yang jelas mengenai tantangan yang dihadapi oleh generasi muda yang lahir dalam keluarga dengan reputasi besar. Ia berhasil menunjukkan bahwa di balik nama besar tersebut, ada individu dengan mimpinya sendiri yang berusaha mengukir jalan karier yang berbeda, meskipun harus berhadapan dengan ekspektasi tinggi dari orang-orang di sekitarnya. Dul ingin menegaskan bahwa ia bukan sekadar bayang-bayang dari Ahmad Dhani, melainkan seorang artis dengan visi dan misi sendiri dalam dunia musik.