Dunia

Ekst Tentara Israel di Gaza: ‘Bersama Brigade Al-Quds, Aku Baik’

Kota Gaza, Podme.id – Pada tanggal 27 Januari 2025, Brigade Al-Quds, sayap militer dari Gerakan Jihad Islam, merilis sebuah video yang menunjukkan Arbel Yehud, seorang tawanan Israel di Gaza. Dalam video tersebut, Yehud yang mengaku sebagai mantan tentara Israel menyerukan kepada keluarganya untuk tidak khawatir karena dirinya dalam keadaan baik. "Keluargaku, aku baik-baik saja. Aku sangat merindukan kalian dan berharap bisa segera kembali," ujarnya.

Yehud, yang lahir pada 21 Juni 1995, menegaskan bahwa dia adalah mantan anggota angkatan bersenjata Israel yang bertugas dari Oktober 2013 hingga Oktober 2015. Dalam rekamannya, dia mengindikasikan bahwa saat ini dia bersama Brigade Al-Quds dan dalam kondisi sehat. "Aku bersama Brigade Al-Quds dan aku baik-baik saja," tegasnya.

Pernyataan Yehud ini muncul di tengah ketegangan yang sedang terjadi antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina. Dia juga mengajukan permohonan kepada pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden AS, Donald Trump, untuk mempertahankan gencatan senjata agar para tawanan dari kedua belah pihak dapat kembali dengan selamat.

Hingga berita ini diturunkan, baik Israel maupun AS belum memberikan tanggapan resmi terkait video tersebut. Media Israel melaporkan bahwa status Yehud menjadi isu krusial dalam negosiasi. Sementara faksi-faksi perlawanan Palestina menganggapnya sebagai tentara militer, sumber-sumber Israel menyebutnya sebagai warga sipil.

Pengawasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kemanusiaan melaporkan bahwa penahanan Yehud oleh sayap militer Jihad Islam dipandang sebagai faktor penunda dalam pemulangan warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari Gaza utara. Dalam konteks ini, Netanyahu sebelumnya mengaitkan pengembalian ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dengan pembebasan Yehud.

Kekacauan yang terjadi di Gaza menimbulkan krisis kemanusiaan yang parah. Sejak dimulainya serangan militer Israel dari 7 Oktober 2023, lebih dari 47.300 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk banyak wanita dan anak-anak. Situasi ini juga menyebabkan lebih dari 111.400 orang terluka dan memperparah krisis kemanusiaan yang sudah ada.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait situasi saat ini:

  1. Video Yehud: Arbel Yehud, mantan tentara Israel, muncul dalam video menyatakan bahwa ia dalam keadaan baik.
  2. Gencatan Senjata: Yehud mohon agar gencatan senjata yang berlangsung dapat terus diperpanjang untuk keselamatan semua tawanan.
  3. Status Tawanan: Perdebatan mengenai status Yehud sebagai tentara atau warga sipil menjadi kendala dalam negosiasi.
  4. Krisis Kemanusiaan: Keberlanjutan konflik telah mengakibatkan bencana kemanusiaan terbesar dengan ribuan nyawa yang hilang.
  5. Kesepakatan Baru: Isu adakah kesepakatan terbaru diantara Hamas dan Israel yang melibatkan pengembalian warga Palestina yang mengungsi.

Sementara itu, setelah pengumuman kesepakatan baru, Hamas berjanji akan membebaskan Yehud serta dua tawanan lainnya, dengan harapan dapat meningkatkan kepercayaan di antara kedua belah pihak. Kebangkitan kembali negosiasi ini menandai langkah penting dalam upaya penyelesaian konflik yang berkepanjangan ini, dengan harapan untuk mengurangi penderitaan yang dialami oleh penduduk Gaza.

Di sisi lain, fenomena ini menunjukkan kompleksitas dari konflik antara Israel dan Palestina, di mana nasib tawanan menjadi salah satu elemen yang digunakan dalam tawar-menawar politik, alih-alih hanya sebagai isu kemanusiaan yang terpisah dari pertikaian. Pengaruh internasional, terutama dari AS dan negara-negara Arab, juga terus mempengaruhi dinamika ini, meskipun situasi di lapangan tetap dianggap volatile dan tidak menentu.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button