![Elon Musk Tolak Akuisisi TikTok di Tengah Ketegangan AS-Tiongkok](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Elon-Musk-Tolak-Akuisisi-TikTok-di-Tengah-Ketegangan-AS-Tiongkok.jpg)
Miliarder teknologi Elon Musk mengungkapkan bahwa dirinya tidak tertarik untuk mengakuisisi TikTok, platform video pendek yang tengah menjadi sorotan di Amerika Serikat akibat kekhawatiran tentang keamanan data. Dalam sebuah konferensi video yang berlangsung akhir Januari lalu, Musk menegaskan, “Saya belum mengajukan tawaran untuk TikTok, dan saya tidak memiliki rencana apapun jika saya memilikinya.” Pernyataan tersebut dirilis oleh The WELT Group, yang merupakan bagian dari perusahaan media Jerman, Axel Springer SE.
Klarifikasi Musk muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara pemerintah AS dan perusahaan asal Tiongkok, ByteDance, pemilik TikTok. Pemerintah AS telah memberikan tenggat waktu kepada ByteDance untuk menjual aset TikTok di AS atau menghadapi larangan total, dengan alasan bahwa platform ini dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Tudingan tersebut berfokus pada kekhawatiran mengenai potensi berbagi data pengguna dengan pemerintah Tiongkok, meskipun TikTok secara konsisten membantah klaim tersebut.
Dalam pernyataan yang sama, Musk juga menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap TikTok, menyatakan bahwa ia tidak menggunakan aplikasi tersebut dan tidak memahami formatnya. Ia lebih memilih untuk membangun bisnis dari awal, mengutip pengalaman suksesnya dengan perusahaan-perusahaan seperti Tesla, SpaceX, dan Neuralink. Sistem akuisisi besar, seperti pembelian Twitter yang kini dikenal sebagai X, ia sebut sebagai kejadian yang cukup langka.
Berikut adalah beberapa poin utama mengenai posisi Elon Musk terhadap TikTok dan situasi saat ini:
Ketidakminatan Akuisisi: Musk secara tegas mengungkapkan bahwa ia tidak tertarik untuk membeli TikTok dan tidak memiliki rencana untuk melakukan akuisisi.
Kekhawatiran Keamanan Data: Pemerintah AS mempertimbangkan larangan total terhadap TikTok karena khawatir tentang potensi berbagi data pengguna dengan pemerintah Tiongkok, yang menjadi pusat ketegangan di sektor teknologi.
Langkah ByteDance: Meskipun telah menghadapi tekanan, ByteDance menegaskan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menjual TikTok dan belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai langkah mereka setelah tenggat waktu yang ditetapkan.
Respon Trump: Mantan Presiden AS, Donald Trump, yang sebelumnya berupaya melarang TikTok, kini menunjukkan pendekatan yang lebih lunak. Ia menyatakan bahwa TikTok membantunya dalam meraih dukungan dari pemilih muda untuk pemilu 2024 mendatang.
- Alternatif Pengunduhan: Akibat larangan yang berlaku, Apple dan Google belum mengembalikan TikTok ke toko aplikasi mereka. Sebagai respons atas langkah tersebut, TikTok menyediakan alternatif bagi pengguna AS untuk mengunduh aplikasinya melalui paket kit dari situs resmi mereka.
Momentum ini menunjukkan bagaimana nasib TikTok sangat dipengaruhi oleh dinamika geopolitik AS-Tiongkok, serta reaksi publik dan para tokoh penting seperti Elon Musk. Dengan ketidakpastian yang menyelimuti masa depan TikTok di AS, minat Musk untuk berinvestasi dalam platform tersebut sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Musk lebih memilih strategi pengembangan bisnis yang berbeda, menandakan bahwa di tengah ketegangan ini, tidak semua pemain di industri teknologi memiliki pandangan yang sama terhadap peluang yang ada. Seiring waktu, perkembangan lebih lanjut mengenai situasi ini akan terus memengaruhi sektor teknologi dan media sosial di tingkat global.