Olahraga

Enea Bastianini Blak-blakan: Masalah Besar dengan Motor KTM!

Pembalap Enea Bastianini dari tim KTM Tech3 mengungkapkan permasalahannya dengan motor KTM RC16, yang mengganggu performanya saat menjalani tes pramusim MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang. Dalam dua hari pengujian, Bastianini mencatat waktu yang tidak memuaskan, finis di posisi 19 pada hari pertama dan 17 pada hari kedua. Meski begitu, ia menegaskan bahwa ia berusaha keras untuk beradaptasi dengan karakteristik baru yang ditawarkan motor tersebut.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Bastianini adalah perbedaan drastis dalam handling dan pengereman antara motor KTM dan Ducati yang ia kendarai sebelumnya. "Motor KTM memiliki kekuatan dalam pengereman yang membuat saya bisa sangat agresif. Ini sesuatu yang baru bagi saya dan terasa sedikit aneh," ujarnya. Ia menambahkan bahwa pernah mengalami kehilangan grip di bagian depan saat menggunakan motor Ducati, namun dengan KTM, motor justru menopang ketika mengerem lebih agresif.

Berikut beberapa poin penting ungkapan Bastianini mengenai permasalahannya dengan motor KTM:

  1. Adaptasi pada Pengereman: Bastianini mengakui pentingnya memahami cara mengoptimalkan kemampuan pengereman motor KTM. Ia mencatat bahwa kekuatan dalam pengereman adalah salah satu keunggulan motor RC16, namun ia masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.

  2. Sikap Positif Terhadap Proses Adaptasi: Ia tetap optimis meskipun menghadapi kesulitan. Bastianini merasa masih memiliki waktu untuk terus belajar dan berkembang menyongsong kompetisi yang lebih besar. "Saya masih bisa berkembang. Saya masih punya waktu," tambahnya.

  3. Perubahan dan Penyesuaian: Bastianini telah melakukan modifikasi pada komponen motor, termasuk swingarm, untuk meningkatkan kenyamanan saat berkendara. "Sebelumnya saya mencoba melakukan modifikasi seperti yang saya lakukan di masa lalu, tetapi hasilnya buruk. Kami kemudian mencoba arah yang berlawanan, dan hasilnya lebih baik," terangnya.

  4. Penyesuaian Posisi Berkendara: Ia juga menyebutkan kemungkinan bahwa posisi duduknya di atas motor masih memerlukan penyesuaian lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa proses adaptasi tidak hanya melibatkan aspek teknis motor, tetapi juga bagaimana pembalap mengontrol motor tersebut.

Di sisi lain, Bastianini merasa optimisme dan percaya diri akan segera bisa beradaptasi dengan motor KTM. Meskipun performa di dua hari tes pramusim belum mencerminkan potensi terbaiknya, ia yakin bahwa dengan terus berlatih dan melakukan penyesuaian yang diperlukan, dia akan bisa menjadi lebih kompetitif di MotoGP mendatang.

Momentum tes di Sepang memberikan kesempatan yang berharga bagi Bastianini dan timnya untuk memahami lebih dalam tentang karakteristik motor. Tes ini menjadi penting tidak hanya untuk mempersiapkan diri menjelang musim MotoGP, tetapi juga untuk membangun fondasi yang kuat agar ia dapat bersaing dengan pembalap-pembalap lainnya.

Di masa mendatang, perhatian publik tentu akan tertuju pada Bastianini untuk melihat apakah ia dapat menerjemahkan usaha dan perubahannya ke dalam performa di lintasan. MotoGP 2025 diharapkan menjadi tantangan yang menarik dan menunjukkan kemampuan pembalap maupun perkembangan teknologi motor dalam satu ajang. Enea Bastianini telah mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi, namun dengan pendekatan yang tepat, ia dan timnya berpotensi untuk menemukan kesuksesan yang diharapkan.

Andi Pratama adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button