
Pada tanggal 14 April 2025, dunia melihat sebuah sejarah baru saat penyanyi terkenal Katy Perry berangkat ke luar angkasa bersama lima perempuan lainnya dengan menggunakan pesawat luar angkasa milik Blue Origin, perusahaan yang didirikan oleh miliarder Jeff Bezos. Keberangkatan ini tidak hanya menjadi sorotan karena kehadiran para tokoh terkenal, namun juga karena biaya tiket yang diperkirakan mencapai angka yang sangat fantastis, yaitu sekitar Rp470 miliar untuk penerbangan luar angkasa.
Penerbangan yang diperkirakan berlangsung kurang dari 11 menit ini menampilkan enam awak yang terdiri dari Katy Perry, Gayle King, Lauren Sánchez, ilmuwan roket NASA Aisha Bowe, produser film Kerianne Flynn, dan aktivis sekaligus ilmuwan penelitian bioastronautika Amanda Nguyen. Memang tak bisa dipungkiri, pemilihan para penumpang yang didominasi oleh perempuan membuat momen ini semakin berharga, terutama karena ini adalah misi berawak yang pertama dengan seluruh awak perempuan sejak penerbangan solo Valentina Tereshkova pada tahun 1963.
Biaya tiket untuk penerbangan Blue Origin hingga saat ini masih menjadi misteri. Blue Origin pernah melelang kursi pada penerbangan berawak pertamanya dengan harga mencapai US$28 juta, yang jika dikonversi setara dengan sekitar Rp470 miliar. Juru bicara perusahaan, Bill Kircos, mengungkapkan kepada CNN bahwa “sebagian penumpang” dalam penerbangan pada 14 April terbang “gratis,” namun detail mengenai siapa yang membayar biaya tiket tersebut tidak dipublikasikan.
Dalam perbandingan dengan perusahaan lain di industri ruang angkasa, seperti Virgin Galactic, harga tiket Blue Origin dapat dianggap sangat tinggi. Virgin Galactic menawarkan tiket antara US$200.000 hingga US$450.000 per penumpang. Meski Blue Origin tidak mencantumkan harga tiket di situs resminya, perusahaan tersebut meminta seorang calon penumpang untuk membayar uang muka yang dapat dikembalikan sebesar US$150.000 untuk memulai proses pemesanan. Meskipun demikian, mengisi formulir pemesanan tidak menjamin tempat duduk dalam penerbangan mendatang.
Penerbangan ini merupakan bagian dari program yang berupaya mempopulerkan perjalanan luar angkasa bagi masyarakat umum, bukan hanya kalangan kaya atau ilmuwan. Pengembangan misi ini sejalan dengan tren meningkatnya minat petualangan luar angkasa di kalangan masyarakat, yang diharapkan menjadi lajunya komersialisasi ruang angkasa di masa depan.
Momen bersejarah ini juga menandai kebangkitan kembali misi luar angkasa yang terhenti hampir dua tahun setelah kegagalan misi pada tahun 2022. Dengan penerbangan berawak ke-11 dari total 31 misi yang direncanakan, Blue Origin telah menerbangkan 52 orang di atas garis Kármán, yang merupakan batas luar angkasa yang diakui secara internasional.
Katy Perry dan para penumpang lainnya akan mengalami pengalaman unik terbang di luar atmosfer bumi, menjadikan mereka bagian dari sejarah eksplorasi luar angkasa yang tidak akan terlupakan. Saat ini, ruang angkasa sedang mengalami transformasi besar dengan banyaknya investasi dari perusahaan swasta dan pemerintah, yang bertujuan untuk menjadikan perjalanan luar angkasa bukan hanya sekadar impian, tetapi juga kenyataan bagi masyarakat luas.
Keberangkatan ini bukan hanya sebuah perjalanan fisik, tetapi juga simbol harapan dan keberanian, terutama bagi wanita yang ingin memperluas batasan dalam eksplorasi sains dan teknologi. Dengan keberanian mereka, mereka membuktikan bahwa ruang angkasa terbuka untuk semua, selaras dengan visi yang lebih inklusif dan beragam dalam dunia sains. Seiring dengan perjalanan ini, masyarakat dunia menantikan lebih banyak momen bersejarah yang akan ditorehkan di luar angkasa.