
BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan bahwa musisi Fiersa Besari dan 12 pendaki lainnya yang berusaha mencapai Puncak Carstensz Pyramid di Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah, dalam kondisi selamat. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna, pada Minggu (2/3).
Fiersa Besari, bersama dengan tiga WNA asal Turki dan Rusia, dilaporkan selamat setelah tim SAR menerima informasi tentang kebutuhan evakuasi yang disampaikan pada pukul 00.46 WIT. 15 orang pendaki yang termasuk dalam tim tersebut awalnya melaporkan kondisi berbahaya setelah mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS) saat dalam perjalanan turun dari puncak.
Menurut Wayan, para pendaki tersebut melakukannya dari bawah puncak sebelum harus melewati lintasan jembatan tali atau tyrolean. Meski Fiersa dan rekan-rekannya berhasil selamat, dua pendaki lainnya, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti, harus mengalami nasib tragis dan dinyatakan meninggal dunia.
Berikut adalah rincian mengenai kondisi pendaki dan progres evakuasi yang dilakukan:
Kondisi Pendaki yang Selamat:
- Fiersa Besari dan rekan-rekannya, termasuk Indira Alaika, Furki, Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto, dua WNA dari Turki, dan satu WNA dari Rusia, dinyatakan selamat dan kini berada di Basecamp Lembah Kuning.
- Kelima pemandu pendakian yang membantu mereka juga selamat: Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan.
Korban Meninggal:
- Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti dinyatakan sebagai korban jiwa. Proses evakuasi terhadap Elsa berhasil dilakukan menggunakan helikopter, sementara Lilie Wijayanti masih dalam proses evakuasi yang direncanakan dilanjutkan pada Senin.
Kendala Evakuasi:
- Wayan mengungkapkan bahwa evakuasi dihentikan sementara pada pukul 15.00 WIT akibat cuaca yang tidak mendukung. Proses evakuasi akan dilanjutkan pada hari berikutnya, dengan harapan bisa menyelesaikan misi tersebut dengan aman.
- Tim Gabungan dalam Proses Evakuasi:
- Proses evakuasi melibatkan tim gabungan dari beberapa institusi, termasuk TNI AD Timika, TNI AL Timika, Brimob Timika, Polsek Tembagapura, dan petugas dari PT Freeport Indonesia. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam memastikan keselamatan pendaki.
Fiersa Besari, yang dikenal sebagai musisi dan penulis, mengalami pengalaman mendaki yang penuh tantangan. Menariknya, ini bukan pertama kalinya dia menghadapi rintangan dalam pendakian; sebelumnya, dia pernah mengalami gagal mencapai Puncak Jaya. Pengalaman kali ini menjadi pelajaran berharga, baik untuk dirinya maupun para pendaki lainnya, mengenai pentingnya keselamatan saat berada di pegunungan.
Sementara itu, rombongan pendaki yang selamat berencana untuk beristirahat di Basecamp Lembah Kuning setelah mengalami kondisi yang cukup menegangkan selama pendakian. Meskipun situasi ini menciptakan kesedihan bagi keluarga korban, berita mengenai keselamatan Fiersa dan rekan-rekannya membawa harapan dan pelajaran akan pentingnya persiapan serta kesadaran terhadap risiko yang ada saat mendaki gunung, terutama di daerah ekstrem seperti Puncak Carstensz.
Kejadian ini menegaskan kembali perlunya perhatian yang lebih besar terhadap keselamatan pendaki, termasuk pengetahuan mengenai gejala AMS dan tindakan darurat yang harus diambil dalam kondisi mendesak. Semoga pengalaman ini menjadi momentum untuk meningkatkan pelatihan dan kebijakan keselamatan bagi para pendaki di seluruh Indonesia.