
Muhammad Shohibul Fikri dan Daniel Marthin harus menerima kenyataan pahit setelah menjadi runner up di ajang Swiss Open 2025. Pertandingan final yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, pada Minggu (23/3/2025) itu menggugurkan harapan mereka untuk meraih gelar juara, setelah dikalahkan oleh duet Thailand, Kittinupong Kedren dan Dechapol Puavaranukroh, dengan skor 21-15, 21-18, 14-21.
Perjalanan Fikri dan Daniel menuju final terbilang menggembirakan. Mereka sukses mengalahkan sejumlah tim tangguh sebelum mencapai babak puncak. Namun, di final, mereka menghadapi tantangan berat dari pasangan Thailand yang sebelumnya mereka kalahkan di semifinal Thailand Masters 2025. Rekor kemenangan ini, sayangnya, tidak dapat terulang di Swiss Open.
Sejak awal pertandingan, Fikri dan Daniel menunjukkan semangat yang tinggi. Mereka mampu memberikan perlawanan sengit di game pertama dan sempat menyamakan kedudukan 2-2 sebelum lawan mengambil kendali permainan. Kittinupong dan Dechapol tampil agresif dan berhasil menutup game pertama dengan skor 21-15.
Memasuki game kedua, Fikri dan Daniel berusaha bangkit. Meskipun sempat tertinggal 9-11 di interval, mereka tidak menyerah dan berusaha mengejar ketertinggalan. Usaha mereka membuahkan hasil saat mereka berhasil membalikkan keadaan dan memaksakan game kedua berlanjut hingga akhir dengan skor 21-18.
Game penentuan menjadi momen kritis bagi Fikri dan Daniel. Dalam kondisi penuh tekanan, mereka berupaya meningkatkan permainan. Namun, Kittinupong dan Dechapol semakin menunjukkan dominasinya. Meski Fikri dan Daniel berjuang keras, mereka tertinggal dua poin pada awal game ketiga dan hanya berhasil menambah empat poin setelah jeda. Di akhir, pasangan Thailand berhasil menutup permainan dengan skor 14-21, sekaligus mengukuhkan kemenangan mereka.
Kekalahan ini tidak hanya berarti kehilangan gelar, tetapi juga memperpanjang puasa gelar Fikri dan Daniel di tahun 2025. Ini merupakan kali kedua mereka terpaksa puas menjadi runner-up, setelah sebelumnya juga meraih posisi yang sama di Thailand Masters.
Analisis dari pertandingan menunjukkan bahwa meskipun Fikri dan Daniel memiliki kemampuan yang mumpuni, mereka tidak dapat menampilkan performa terbaik dalam momen-momen krusial. Pasangan Thailand menunjukkan keunggulan dalam memanfaatkan peluang dan mengontrol ritme pertandingan, yang menjadi faktor kunci dalam kemenangan mereka.
Dalam pernyataan setelah pertandingan, Fikri dan Daniel menyampaikan rasa kecewa namun tetap optimis. “Kami telah berjuang sekuat tenaga, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan. Kami akan terus belajar dari pengalaman ini dan berusaha keras untuk meraih gelar di turnamen berikutnya,” kata Fikri.
Di arena bulutangkis internasional, hasil ini menjadi perhatian bagi para penggemar dan analis olahraga. Fikri dan Daniel, yang dikenal sebagai salah satu pasangan muda berbakat dari Indonesia, diprediksi akan terus berjuang untuk kembali ke jalur kemenangan dalam kompetisi mendatang.
Meskipun gagal meraih gelar di Swiss Open, perjalanan Fikri dan Daniel pantas mendapatkan apresiasi. Mereka menunjukkan semangat juang dan kemauan untuk belajar, yang merupakan kunci dalam perjalanan panjang seorang atlet. Dengan pengalaman ini, diharapkan keduanya dapat bangkit dan mengubah hasil di turnamen-tournament selanjutnya, mengingat potensi besar yang mereka miliki untuk menjadi salah satu pasangan terkuat di dunia bulutangkis.