Film Drama ‘Surga di Telapak Kaki Bapak’: Kekuatan Keluarga Lebaran!

Film drama Indonesia terbaru yang berjudul Surga di Telapak Kaki Bapak siap mengisi layar kaca pada momen Lebaran kali ini. Mengangkat tema kehilangan dan perjuangan keluarga setelah ditinggal sosok ibu, film ini menjanjikan kisah yang mendalam dan menyentuh hati penonton. Diproduksi oleh Falcon Pictures dan ditulis berdasarkan lomba menulis skrip film yang diadakan oleh Kwikku pada tahun 2022, Surga di Telapak Kaki Bapak berpotensi menjadi salah satu tontonan yang berkesan di hari raya.

Dalam sebuah diskusi yang diadakan pada Senin lalu, para pemain dan pembuat film menjelaskan latar belakang cerita yang berawal dari pengamatan terhadap berbagai pengalaman orang lain dan refleksi pribadi tentang kehilangan. Ari Keling, penulis cerita, menjelaskan bahwa meski tidak semua elemen diambil dari pengalaman pribadinya, banyak bagian dari naskah yang terinspirasi oleh kehidupan nyata. "Kami ingin mengangkat tema kehilangan dan bagaimana sebuah keluarga beradaptasi menghadapinya," ujarnya.

Sutradara Eman Pradipta menambahkan, "Kisah ini bukan hanya tentang kesedihan, tetapi juga tentang bagaimana kita menemukan kekuatan untuk terus berjalan." Dengan pesan-pesan mendalam seperti ini, film ini tidak hanya menawarkan drama tetapi juga harapan bagi penonton yang mungkin sedang menghadapi kehilangan dalam hidup mereka.

Proses pemilihan pemeran untuk karakter kunci, terutama karakter "bapak", dilakukan melalui diskusi panjang dan pemikiran yang menantang. Produser berharap bisa menemukan aktor yang mampu menyampaikan kesedihan dengan ekspresi minimal. Akhirnya, Surya Saputra terpilih untuk memerankan tokoh utama, dengan dukungan dari Muzakki Ramdhan dan Claresta Taufan yang masing-masing berperan sebagai kakak dan adik.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang Surga di Telapak Kaki Bapak:

  1. Tema Utama: Film ini mengeksplorasi tema kehilangan dan upaya keluarga untuk saling mendukung.
  2. Inspirasi Cerita: Naskah film terinspirasi dari pengamatan dan pengalaman nyata, menunjukkan kedalaman emosional yang sangat relevan.
  3. Kekuatan Karakter: Karakter "bapak" memerlukan akting yang sangat mendalam dan minim ekspresi untuk menyampaikan emosi yang kuat.
  4. Proses Syuting: Proses membaca naskah dan syuting dihargai oleh para aktor sebagai pengalaman yang mendalam dan menggugah.
  5. Pesan Moral: Film ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya saling memahami dan mendukung dalam keluarga.

Selama produksi, para aktor merasa tertantang dan tergerak oleh naskah yang sederhana namun sangat emosional. Surya, yang berperan sebagai "bapak", menyatakan, "Proses syuting menjadi pengalaman yang mendalam bagi kami." Hal ini menunjukkan betapa sulitnya menampilkan emosi keseharian dalam menghadapi kehilangan.

Film ini direncanakan tayang eksklusif di platform streaming KlikFilm mulai 28 Maret 2025. Dengan biaya berlangganan terjangkau sekitar Rp5.000 per minggu, diharapkan film ini dapat dijangkau oleh banyak penonton di seluruh Indonesia. Pembuat film berharap bahwa Surga di Telapak Kaki Bapak dapat memberikan dampak positif dan menginspirasi penontonnya untuk lebih menghargai hubungan keluarga.

Sebagai sebuah karya yang berfokus pada nilai-nilai keluarga, film ini diharapkan akan menyentuh hati banyak orang dan memberikan refleksi mendalam tentang bagaimana kita bisa saling mendukung dalam masa-masa sulit. Penonton diharapkan dapat merasakan emosi yang coba disampaikan dalam film ini, sekaligus memahami bahwa dalam kehilangan, terdapat kekuatan untuk bertahan dan melanjutkan hidup dengan cara yang berbeda.

Berita Terkait

Back to top button