
Film Rumah untuk Alie resmi meluncurkan poster dan trailer yang memikat, sekaligus menantang emosi penonton dengan kisah penuh perjuangan. Diadaptasi dari novel laris karya Lenn Liu, yang lebih akrab disapa Lotta, film ini disutradarai oleh Herwin Novianto, dikenal dengan sentuhan cerita yang menyentuh dan kuat.
Film ini mengambil latar belakang kehidupan seorang gadis bernama Alie, yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dan satu-satunya perempuan di keluarganya. Dalam kisahnya, Alie tidak mendapatkan kasih sayang yang seharusnya ia terima. Ia justru menjadi korban dari kemarahan yang ditujukan ayah serta saudara-saudaranya setelah kematian ibunya. Luka fisik serta emosional yang dialaminya menjadi saksi bisu dari berbagai perundungan yang dialaminya, menggarisbawahi betapa menyedihkannya posisi Alie dalam keluarganya.
Dari penjelasan Frederica, produser Falcon Pictures, film ini diharapkan dapat menginspirasi dan membuka mata masyarakat mengenai kondisi yang dihadapi banyak anak di dunia nyata. “Rumah untuk Alie adalah film yang penuh makna dan relevan bagi banyak orang,” ungkap Frederica. Harapan tersebut sejalan dengan keinginan Herwin Novianto sebagai sutradara yang ingin mengungkapkan kekuatan dan semangat hidup Alie meskipun terjebak dalam realitas pahit.
Herwin Novianto menjelaskan, “Kami berusaha menghadirkan kedalaman emosi melalui visual, akting, dan atmosfer yang kuat dalam film ini.” Kekuatan inilah yang menjadi daya tarik bagi para penonton, yang mungkin pernah merasakan kekerasan emosional atau fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam upaya menambah kedalaman pada karakter Alie, Lenn Liu menyatakan kebanggaannya terhadap adaptasi ini. “Alie adalah karakter yang sangat dekat di hati saya. Melihat kisahnya diangkat ke layar lebar adalah sesuatu yang luar biasa,” tutur Lenn. Ia berharap agar pesan dari film ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, terutama dalam hal pemberian cinta dan penerimaan dari keluarga, yang menjadi hak setiap individu.
Film ini juga mendapat perhatian khusus dari para pemeran, salah satunya Tika Bravani, yang mengaku bahwa dia pernah menjadi korban perundungan di masa lalu. “Saya sih pernah jadi korban bully. Saya juga makin waswas karena punya anak juga,” ungkap Tika. Dia menambahkan, situasi yang ditampilkan dalam film tersebut sangat relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini, di mana pergaulan anak-anak sering kali diwarnai oleh berbagai kasus bullying.
Beberapa fakta menarik mengenai film Rumah untuk Alie:
– Film ini dibintangi oleh Anantya Kirana sebagai Alie dan juga diisi oleh Rizky Hanggono, Tika Bravani, Dito Darmawan, dan sejumlah aktor lainnya.
– Film ini direncanakan tayang di bioskop mulai 17 April 2025.
– Adaptasi dari novel ini bertujuan mendekatkan isu bullying dan perundungan ke layar lebar, agar lebih banyak orang yang memahami dan merasakan empati terhadap korban.
Dengan merujuk pada pengalaman nyata dan emosi mendalam, film Rumah untuk Alie diharapkan bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga menjadi cermin bagi banyak orang. Kisah Alie bisa menggugah kesadaran dan mendukung mereka yang pernah menjadi korban bullying, sekaligus memberikan ruang bagi percakapan tentang cinta dan penerimaan dalam keluarga. Melalui narasi yang kuat dan karakter yang dapat dihubungkan, film ini memiliki potensi untuk berjaya di box office serta meninggalkan jejak mendalam bagi penontonnya.