Filosofi Nama Kerispatih Diungkap Badai: Tentang Indonesia Banget!

Doadibadai Hollo, yang lebih dikenal dengan nama Badai, merupakan sosok yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjalanan band legendaris Kerispatih. Dalam wawancara terbaru, Badai mengungkapkan filosofi di balik nama band yang telah mengukir prestasi di industri musik Indonesia ini, sembari menceritakan pengalamannya yang kaya selama berkarir.

Setelah menghabiskan waktu 13 tahun bersama Kerispatih, Badai mengambil keputusan untuk hengkang dari grup yang dibentuknya sendiri pada tahun 2016. Ia tidak hanya berperan sebagai anggota, melainkan juga sebagai penggagas nama Kerispatih itu sendiri. Dalam wawancara, Badai menjelaskan makna di balik nama tersebut. “Saya anggap cowok-cowok itu adalah para patih yang memiliki keris. Maka namanya, Kerispatih,” jelasnya dengan penuh semangat.

Keinginan Badai untuk menjadikan band ini “Indonesia banget” terlihat jelas dari pemilihan nama yang mencerminkan warisan budaya lokal. Ia menekankan bahwa nama tersebut tidak hanya unik tetapi juga mencerminkan identitas dan kekuatan musik yang mereka tawarkan. “Saya ingin band ini punya nama yang tajam setajam lagu-lagunya,” tambahnya.

Penciptaan nama Kerispatih muncul di tengah tren band-band dengan awalan ‘the’ yang tengah populer pada waktu itu. Badai menyadari hal tersebut, tetapi ia tetap mempertahankan visinya untuk mengusung sesuatu yang berbeda dan lebih autentik. “Bukannya nggak bagus, saya kurang suka sama yang ke barat-baratan,” ujarnya.

Dalam perjalanan karirnya, Kerispatih berhasil meraih banyak penghargaan dan cinta dari penggemar musik di Indonesia. Meskipun demikian, Badai memilih untuk keluar dari zona nyaman setelah bandnya mencapai puncak kesuksesan. Keputusan ini terbilang berani, mengingat Badai sudah memiliki segala yang diimpikannya—royalty besar dan popularitas yang melimpah. “Gimana nggak nyaman? Royalti besar, lagunya hits, terkenal sudah pasti,” ungkapnya sambil menunjukkan betapa sulitnya untuk membuat keputusan tersebut.

Setelah meninggalkan Kerispatih, Badai melangkah menuju solo karir yang juga berpotensi mendatangkan kesuksesan. Dalam pandangannya, meskipun sulit untuk berpisah dari band yang begitu ia cintai, ia merasa perlu untuk mengeksplorasi bakatnya secara lebih bebas. “Tapi itu tidak membuat saya yang, ‘kayaknya enak nih’, jadinya solo,” tuturnya.

Keinginan untuk memberikan warna baru dalam musik Indonesia menjadi salah satu motivasi Badai. Ia berkomitmen untuk tetap menghadirkan karya-karya yang tidak hanya menarik secara musikal tetapi juga memiliki kedalaman yang menggugah banyak orang. Hal ini membuktikan cinta dan dedikasinya terhadap industri musik Tanah Air, bahkan dalam perjalanan solonya.

Badai juga mengekspresikan rasa bangganya terkait identitas musik Indonesia yang kental. Dengan berbagai latar belakang budaya yang kaya, ia percaya bahwa musik dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan masyarakat dan menceritakan kisah-kisah yang penting bagi kehidupan sehari-hari. Melalui Kerispatih, dia dan rekan-rekannya berhasil menciptakan momen-momen berharga yang masih terkenang oleh penggemar hingga saat ini.

Transformasi cara berkarya setelah berpisah dari Kerispatih menjadi catatan penting bagi perjalanan karir Badai. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun melepas sesuatu yang berharga sulit, langkah tersebut sering kali membuka peluang baru yang lebih luas. Badai kini berfokus untuk mengembangkan visi musicale-nya lebih jauh, mengharapkan dapat terus menginspirasi generasi mendatang di Indonesia. Dengan semangat dan dedikasinya, Badai akan terus menjadi bagian dari perjalanan musik Indonesia yang kaya dan beragam.

Exit mobile version