Firdaus Oiwobo Sentil Hotman: Akui Kaya Harta, Tapi Lidah Belok?

Masih dalam suasana perseteruan yang berlangsung, Firdaus Oiwobo kembali mengemukakan pendapatnya tentang kemampuan berbahasa Inggris Hotman Paris. Dalam pernyataannya, Firdaus menyindir kemampuan speaking Hotman dengan mengungkapkan bahwa lidah Hotman masih “belok” dalam berbahasa. Perseteruan ini bermula ketika Hotman Paris mengolok-olok penampilan Firdaus saat membacakan surat dalam bahasa Inggris yang ditujukan kepada Lamborghini, yang diunggah dalam akun Instagram Hotman.

Firdaus merasa perlu memberikan pembelaan atas sinisnya Hotman. Ia menjelaskan bahwa cara berbahasa Inggrisnya berbeda, yang ia sebut sebagai “bahasa Inggris kejawen”. Dalam kutipannya, Firdaus mengatakan, “Hotman kurang belajar, karena bahasa Inggris dia sama gue kan beda. Kalau itu kan Inggris kejawen yang gue baca.” Ia menambahkan bahwa lidahnya sudah terbiasa dengan bahasa Indonesia, sehingga mempengaruhi cara ia berbicara dalam bahasa Inggris.

Lebih lanjut, Firdaus mengklaim bahwa ia memiliki pendidikan bahasa asing di tahun 1995 dan menguasai banyak bahasa daerah. “Saya kaya harta dan kaya bahasa daerah. Saya bisa bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Tegal, bahasa Bima, hingga bahasa Maluku,” ujarnya. Pernyataan ini merupakan bagian dari pembelaannya yang berusaha menunjukkan bahwa makna “kaya” di sini tidak hanya soal materi, melainkan juga kemampuan berbahasa yang beragam.

Dalam video balasan yang juga beredar di media sosial, Firdaus menunjukkan rasa optimis dan percaya diri atas kemampuannya berbahasa dan menyebutkan bahwa kemampuan speaking Hotman tidak jauh beda darinya. “Sama seperti Hotman, jadi Hotman belum bisa menunjukan ‘saya bisa bahasa Inggris’, apaan lidah lu aja masih belok begitu,” tegasnya.

Perseteruan keduanya semakin memanas, menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Banyak netizen yang memberikan komentar lucu, seperti “Mencla mencle, tiap hari tambah gila” dan “From Inggris kejawen to lidah kejawen”. Komentar-komentar tersebut menandakan bahwa publik sangat tertarik dengan drama antara dua tokoh ini.

Perseteruan ini tidak hanya berhenti pada sindiran kemampuan bahasa. Hotman Paris juga meremehkan Firdaus dari segi status sosial dan kemampuan finansial. Ia membawa-bawa kepemilikan mobil-mobil mewah sebagai bentuk perbandingan antara keduanya. Firdaus yang tidak mau kalah, juga menyiratkan bahwa ia memiliki kekayaan yang tidak bisa diukur hanya dari segi materi. Ia bahkan pernah mengklaim kepemilikan lahan luas di Parung, Bogor, yang berpotensi menyediakan energi untuk dunia selama seribu tahun karena mengandung uranium.

Pertikaian verbal ini menciptakan perhatian besar di kalangan publik dan menciptakan spekulasi tentang setiap pernyataan yang mereka buat. Semangat persaingan ini kian menunjukkan bahwa ada ketidakcocokan antara keduanya yang lebih dari sekadar kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris.

Kedua figur ini bukan hanya menunjukkan persaingan di ranah kemampuan bahasa, tetapi juga memperlihatkan bagaimana status sosial dan kekayaan dapat menjadi bahan ejekan yang memicu pertikaian lebih jauh. Firdaus Oiwobo dan Hotman Paris, keduanya memiliki karakter publik yang kuat dan tidak takut untuk mengekspresikan pandangan mereka, meskipun terkadang berujung pada sindiran yang tajam dan penuh warna. Fenomena ini tidak dapat dipisahkan dari dinamika masyarakat Indonesia yang menyukai hiburan, tantangan, dan perdebatan yang menegangkan.

Berita Terkait

Back to top button