Fitur Berbahaya Apple di iPhone: Mengancam Data Perbankan Anda!

Apple baru saja merilis pembaruan perangkat lunak iOS 18.3, namun banyak pengguna iPhone yang tidak menyadari bahwa fitur baru yang disebut Apple Intelligence kini aktif secara otomatis. Fitur ini, yang sebelumnya hanya bisa diaktifkan secara manual, kini dapat menimbulkan potensi masalah bagi privasi dan keamanan data pengguna, terutama data perbankan.

Menurut informasi yang dikutip dari Dailymail, Apple Intelligence dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pengguna dalam menangani tugas sehari-hari, seperti merangkum notifikasi atau mengelola aplikasi. Namun, tantangan muncul ketika fitur ini dapat secara langsung mengakses data pribadi pengguna, termasuk informasi sensitif yang terdapat dalam aplikasi perbankan. Pengguna yang memiliki iPhone 16 atau iPhone 15 Pro/Max yang telah mengunduh iOS 18.3 sebaiknya waspada, karena fitur ini harus dinonaktifkan secara manual jika mereka tidak ingin menggunakannya.

Ada beberapa fitur penting dari Apple Intelligence yang perlu diperhatikan:

  1. Notification Summaries: Fitur ini bertujuan untuk merangkum beberapa notifikasi menjadi satu pesan singkat yang lebih mudah dibaca. Namun, sering kali menimbulkan kesalahan informasi. Misalnya, pada Desember 2024, fitur ini sempat membuat kesalahan serius dengan menginformasikan bahwa seorang tersangka bunuh diri, yang ternyata tidak benar.

  2. Kemampuan untuk Mengakses Data: Fitur ini memiliki kemampuan untuk menganalisis data dari berbagai aplikasi, termasuk aplikasi perbankan, memunculkan kekhawatiran akan privasi. Meskipun Apple menyatakan bahwa data tersebut dienkripsi dan tidak disimpan, ada kemungkinan pihak ketiga yang berniat buruk dapat menyalahgunakannya.

  3. Kompleksitas Pengaturan: Pengguna yang tidak ingin menggunakan fitur ini perlu mengambil langkah-langkah tambahan untuk menonaktifkannya. Prosesnya melibatkan pengaturan di iPhone, yaitu dengan membuka Settings, memilih Apple Intelligence & Siri, kemudian mematikan opsi Apple Intelligence.

  4. Risiko Kesalahan Informasi: Selain potensi masalah privasi, fitur ini juga berpotensi menyebabkan kesalahan besar dalam informasi yang diterima pengguna. Apple telah menonaktifkan akses fitur untuk notifikasi berita setelah banyak keluhan, tetapi masih ada risiko pada jenis notifikasi lainnya, termasuk pesan teks pribadi.

  5. Ruang Penyimpanan yang Diperlukan: Apple Intelligence juga memerlukan ruang penyimpanan cukup besar, sampai dengan 7 GB, yang dapat menjadi masalah bagi pengguna dengan kapasitas penyimpanan terbatas.

Kekhawatiran mengenai fitur ini telah menarik perhatian banyak ahli keamanan, yang memperingatkan tentang risiko yang mungkin timbul jika data sensitif pengguna diakses secara tidak tepat. Meskipun Apple menjamin keamanan data pengguna, skeptisisme tetap ada mengingat tingkat akses yang diberikan kepada sistem AI ini.

Pembaruan iOS 18.3 membawa berbagai perbaikan, tetapi munculnya fitur baru yang berpotensi berbahaya tetap perlu dicermati. Sugestinya bagi pengguna yang ingin melindungi privasi mereka adalah untuk selalu memperhatikan pengaturan dan fitur-fitur baru yang diaktifkan tanpa persetujuan eksplisit mereka. Mengingat bagaimana teknologi terus berkembang dan menuntut agar pengguna lebih proaktif dalam menjaga data mereka, penting bagi setiap pengguna untuk tetap informatif dan waspada. Fitur berbahaya seperti Apple Intelligence ini menunjukkan bahwa meski teknologi dirancang untuk membantu, pemahaman yang mendalam tentang bagaimana data kita digunakan adalah kunci untuk menjaga keamanan dan privasi di dunia digital yang semakin kompleks.

Exit mobile version