Fosil Kalajengking Berusia 125 Juta Tahun Ditemukan di Tiongkok!

Para peneliti baru-baru ini mengumumkan penemuan mengejutkan sebuah fosil kalajengking purba berusia 125 juta tahun dari periode Kapur Awal, di Formasi Yixian, Tiongkok. Fosil ini terdiri dari spesies kalajengking yang belum pernah terlihat sebelumnya, yang dinamakan Jeholia longchengi. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang keanekaragaman hayati di era Mesozoikum dan bagaimana organisme ini berinteraksi dalam ekosistem yang kompleks pada masanya.

Fosil Jeholia longchengi adalah kalajengking terestrial keempat yang ditemukan di Tiongkok, serta menjadi fosil kalajengking era Mesozoikum pertama yang teridentifikasi di negara tersebut. Penemuan ini dirinci dalam jurnal Science Bulletin pada 24 Januari 2023, oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Diying Huang dari Institut Geologi dan Paleontologi Nanjing. Huang menjelaskan bahwa penemuan fosil kalajengking ini sangat berharga, mengingat bahwa sebagian besar kalajengking dari era Mesozoikum biasanya ditemukan terawetkan dalam amber, menjadikannya sangat sulit dijumpai dalam bentuk fosil.

Fosil Jeholia longchengi memiliki beberapa karakteristik menarik. Dalam pengamatannya, kalajengking ini memiliki tubuh berbentuk pentagonal dengan spirakel bulat, yang memungkinkan respirasi. Ciri-ciri fisik tersebut mirip dengan kalajengking modern yang ada di bagian lain Asia. Namun, berbeda dengan kerabatnya saat ini, J. longchengi memiliki kaki yang panjang dan penjepit ramping tanpa taji di bagian patela.

Para ilmuwan menduga bahwa J. longchengi merupakan predator yang berperan penting dalam rantai makanan di masa lalu. Mereka terbayang sedang melahap berbagai macam mangsa, mulai dari serangga hingga mamalia kecil dan kadal. Dengan ekosistem yang bervariasi di Jehol Biota, dapat dibayangkan bahwa banyak hewan lain seperti dinosaurus, burung, dan serangga hidup berdampingan dengan spesies kalajengking ini. Meskipun bagian mulut kalajengking tidak terawetkan dalam fosil tersebut, penelitian lebih lanjut dapat membantu memahami perilaku predatornya.

Temuan ini menambah pemahaman mengenai Jaring Makanan Kompleks di Kapur Awal. Berdasarkan informasi yang ada, berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan spesies J. longchengi dan ekosistem di mana ia hidup:

  1. Waktu hidup: Jeholia longchengi hidup sekitar 125 juta tahun yang lalu, di periode Kapur Awal.
  2. Habitat: Fosil ditemukan di Formasi Yixian, timur laut Tiongkok.
  3. Karakteristik fisik: Memiliki tubuh pentagonal, spirakel bulat, kaki panjang, dan penjepit ramping.
  4. Peran ekosistem: Diperkirakan menjadi predator bagi serangga, laba-laba, kadal kecil, dan mamalia.
  5. Rarity yang dasyat: Sebagian besar kalajengking purba diawetkan dalam amber, sehingga J. longchengi menjadi temuan yang langka.

Huang juga menekankan bahwa jika J. longchengi hidup di lingkungan saat ini, kemungkinan besar ia akan menjadi predator alami bagi berbagai hewan kecil. Bahkan, ada kemungkinan kalajengking ini memburu vertebrata kecil yang masih muda. Fosilnya kini disimpan di Museum Lembah Fosil di Chaoyang, Tiongkok, menjadi peninggalan berharga bagi ilmu paleontologi dan pengenalan tentang keanekaragaman kehidupan pada masa lalu.

Dengan penemuan Jeholia longchengi, ilmuwan tidak hanya mengungkapkan kisah baru dari kehidupan di zaman dinosaurus tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang evolusi arakhnida dalam rentang waktu yang sangat luas. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai peran spesies ini dalam ekosistem dan bagaimana mereka berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya di Zaman Mesozoikum.

Berita Terkait

Back to top button