Pembalap Moto2 asal Indonesia, Mario Suryo Aji, mengalami kekecewaan di balapan GP Argentina yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada Senin, 17 Maret 2025 dini hari WIB. Setelah tampil kompetitif sepanjang akhir pekan, Aji gagal meraih poin ketika ia tidak dapat melanjutkan balapan setelah mengalami kecelakaan saat berada di posisi ke-12.
Dalam balapan ini, Mario Aji memulai dari posisi 13 dan menunjukkan potensi untuk masuk ke dalam 10 besar. Dia sempat menghadapi tantangan di awal balapan, turun ke posisi 15, namun dengan ketekunan dan keterampilan, ia kembali memperbaiki posisinya menuju peringkat 12. Sayangnya, nasib buruk menimpa Aji ketika pada lap ke-14, ia mengalami crash di sektor satu yang mengakibatkan dirinya harus mengakhiri balapan lebih awal.
Menanggapi hasil yang mengecewakan ini, Mario Aji secara terbuka mengakui bahwa kecelakaan yang dialaminya adalah akibat dari kesalahan sendiri. “Murni kesalahan saya, kompetitif di sepanjang akhir pekan dan hadiah ulang tahun hari ini adalah pelajaran,” katanya. Ia mengucapkan terima kasih kepada timnya dan menekankan pentingnya mengambil semua hal positif dari pengalaman tersebut untuk mempersiapkan balapan selanjutnya di Amerika.
Lebih lanjut, Aji mengungkapkan rasa sakit yang dirasakannya akibat gagal meraih klasifikasi. “Sungguh menyakitkan karena saya punya pace untuk finis 10 besar. Saya bahkan belum mendorong hingga batas. Saya menikmati balapan. Salah perhitungan sedikit merugikan saya, tapi saya akan membawa pengalaman ini,” tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan tekad dan semangat Aji untuk tetap berdiri meskipun mengalami kegagalan.
Dalam balapan tersebut, juara Moto2 Argentina diraih oleh Jake Dixon dari tim Marc VDS, yang mampu mempertahankan posisi terdepannya sepanjang balapan. Sedangkan Manu Gonzales berhasil menyusul di peringkat dua, dan Calestino Vietti menyelesaikan podium ketiga. Hasil ini menunjukkan kompetisi yang ketat di antara para pembalap, dan prestasi Dixon menggarisbawahi dominasi yang ia tunjukkan di sirkuit tersebut.
Kinerja Mario Aji di GP Argentina memang menjadi sorotan, karena sebelumnya ia menunjukkan kemampuan yang dapat bersaing dengan pembalap-pembalap top lainnya. Ia diharapkan dapat segera bangkit dan meraih hasil yang lebih baik di perlombaan selanjutnya. Dengan pengalaman yang didapat dari balapan ini, diharapkan Aji bisa menganalisis kelemahan dan memperbaiki strategi menghadapi tantangan di sirkuit Amerika.
Guru dan pelatih Mario Aji, yang terus memberikan dukungan, juga berperan penting dalam pengembangannya sebagai pembalap muda Indonesia. Dengan semangat yang tinggi dan pengalaman baru, diharapkan Mario Aji dapat kembali ke trek dengan lebih percaya diri dan mampu bersaing untuk meraih poin di balapan selanjutnya. Setiap balapan adalah kesempatan bagi Aji untuk menunjukkan kemampuannya dan membawa nama Indonesia ke level yang lebih tinggi di kancah balap dunia.
Sebagai catatan, Mario Aji mencatatkan bahwa kekecewaan ini bukan akhir dari perjalanan balapnya, melainkan sebagai motivasi untuk terus berlatih dan beradaptasi dengan tekanan kompetisi. Balapan di Argentina memberikan pelajaran berharga yang akan digunakan Aji untuk meraih sukses di masa depan dan mewujudkan impiannya sebagai salah satu pembalap terkemuka. Kegagalan di GP Argentina tentu akan menjadi batu loncatan untuk meraih pencapaian yang lebih baik di seri-seri berikutnya.