Gagal Selamatkan Buruh Sritex, Wamen Noel Dikecam Jhon Sitorus

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenzer Gerungan atau biasa dikenal sebagai Noel, kini menjadi sorotan publik akibat tidak terpenuhinya janji yang diucapkannya terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Sri Rejeki Isman (Sritex), perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pada awal tahun, tepatnya pada 8 Januari 2025, Noel menyatakan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk mencegah terjadinya PHK di Sritex dan akan mendukung para pekerja dalam menjaga kelangsungan kerja mereka.

Namun, situasi memprihatinkan terjadi hanya satu bulan setelah pernyataan tersebut. Dalam rapat kreditur di Pengadilan Negeri Semarang, terungkap bahwa Sritex sedang mengalami masalah serius yang mengarah pada kebangkrutan, dan pihak perusahaan memutuskan tidak ada kelangsungan usaha. Akibatnya, total PHK massal mengguncang perusahaan tersebut dengan jumlah pekerja yang terdampak mencapai 10.969 orang, di mana 8.504 di antaranya adalah karyawan yang bekerja langsung di pabrik Sritex yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dalam perkembangan ini, Jhon Sitorus, seorang pegiat media sosial, menyampaikan kritik keras atas tidak terwujudnya janji Noel. Ia menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto seharusnya lebih mengenal para menterinya, dan tidak semestinya menyerahkan urusan ketenagakerjaan kepada Noel yang dinilai tidak efektif. “Salah satu kesalahan terbesar Prabowo adalah dia tidak mengenal siapa menteri-menterinya. Urusan ketenagakerjaan diserahkan ke Noel, bukannya mengurangi pengangguran malah nambah pengangguran,” tulis Jhon dalam akun X-nya.

Sitorus juga menganggap bahwa Noel hanya melakukan “lip service” dengan janji-janji yang diucapkannya. Dalam pandangan Jhon, pernyataan Noel bahwa ia akan mundur jikalau Sritex bangkrut hanyalah ucapan kosong belaka yang tidak memiliki substansi. “Janji MUNDUR sebagai menteri jika Sritex bangkrut ternyata hanya sekadar lip service semata kepada karyawan Sritex. Menteri-menteri sejenis ini malah hanya akan semakin merusak citra Prabowo,” katanya.

Mengacu pada kejadian di Sritex, Jhon menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan respons yang efektif dari pemerintah terhadap masalah ketenagakerjaan yang terjadi di sektor industri. Dalam situasi di mana banyak pekerja kehilangan pekerjaan, tindakan nyata dari pemerintah menjadi sangat krusial. Ia menekankan bahwa janji manis tanpa langkah konkret hanya akan menambah masalah, bukan menyelesaikannya.

Dalam beberapa minggu terakhir, isu terkait nasib buruh Sritex terus mengemuka, termasuk belum terbayarkannya pesangon untuk karyawan yang terkena PHK ini. Proses hukum yang dilakukan oleh pihak perusahaan mengindikasikan bahwa situasi ini sangat kompleks dan membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah serta pemangku kebijakan terkait. Kinerja Noel sebagai Wamenaker dipertanyakan, khususnya dalam hal pencegahan PHK yang berpotensi meningkat dan penanganan hak-hak pekerja.

Seiring dengan terus mengalirnya kritik terhadap kinerja pemerintah dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan, tampaknya sudah saatnya bagi Noel dan timnya untuk melakukan evaluasi mendalam terkait kebijakan yang diambil serta respons terhadap fenomena PHK yang terjadi. Dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks, harapan untuk perbaikan dan pembenahan sangat tergantung pada komitmen pemerintah untuk memberikan solusi nyata bagi buruh yang terdampak, bukan sekadar ucapan atau janji yang tidak ditepati.

Exit mobile version