Gasperini Berang: Lookman Gagal Penalti Atalanta vs Club Brugge

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengecam penyerang Ademola Lookman usai kegagalan penalti yang dialaminya dalam pertandingan leg kedua play-off 16 besar Liga Champions melawan Club Brugge, yang berlangsung di Stadion Azzurri d’Italia pada Selasa, 18 Februari 2025. Kemenangan 3-1 yang diraih oleh Club Brugge membuat Atalanta tersingkir dengan agregat 2-5.

Dalam pertandingan tersebut, Atalanta sebenarnya memiliki peluang untuk bangkit setelah Lookman berhasil mencetak gol pertama mereka pada menit ke-46, memperkecil kedudukan menjadi 1-3. Namun, harapan tuan rumah untuk menambah gol semakin terbuka ketika mereka diberi hadiah penalti setelah Juan Cuadrado dilanggar pada menit ke-81. Lookman pun ditunjuk sebagai eksekutor penalti, tetapi tendangannya berhasil ditepis oleh kiper Simon Mignolet, menutup peluang Atalanta untuk mengejar ketertinggalan secara signifikan.

Gasperini dalam konferensi pers pasca-pertandingan tidak segan-segan mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap keputusan Lookman untuk mengambil penalti tersebut. Sambil menyoroti statistik penalti dan performa Lookman, Gasperini berkomentar, “Lookman tidak seharusnya mengambil penalti itu. Dia adalah salah satu pengambil penalti terburuk yang pernah saya lihat.” Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya keputusan dalam momen krusial dan bagaimana hal tersebut berdampak pada hasil akhir pertandingan.

Seiring dengan sorotan terhadap Lookman, pelatih Atalanta juga menunjukkan bahwa sebenarnya klub memiliki pilihan lain yang lebih handal dalam mengeksekusi penalti, seperti Matteo Retegui dan Charles De Ketelaere. “Lookman terlihat sangat bersemangat untuk mengambil penalti setelah mencetak gol pertama. Dia lalu mengambil penalti dan itu adalah sikap yang tidak saya hargai sama sekali,” tambah Gasperini, menunjukkan kekecewaannya terhadap keputusan pribadi pemain.

Kegagalan penalti ini bukanlah yang pertama kali bagi Lookman. Sebelumnya, dia juga pernah mengalami hal serupa saat bermain untuk Fulham, di mana gaya tendangan Panenkanya yang buruk membuatnya gagal mencetak gol. Konsistensi buruk dalam mengeksekusi penalti telah menjadi catatan negatif bagi Atalanta, yang pada musim ini telah mengalami beberapa kegagalan serupa.

Statistik penalti Atalanta musim ini mencerminkan ketidakberuntungan mereka. Hanya dua dari pemain mereka, Retegui (dua dari empat) dan De Ketelaere, yang telah berhasil mencetak gol dari titik putih. Sementara pemain lain, termasuk Mario Pasalic dan Lookman, terjebak dalam kegagalan. Hal ini tidak hanya mengurangi peluang meraih poin, tetapi juga menciptakan tekanan tambahan pada tim yang berjuang di pentas Liga Champions.

PERHATIKAN POIN-POIN KESALAHAN PENALTI ATALANTA:
1. Lookman gagal penalti dalam laga melawan Club Brugge.
2. Retegui dan De Ketelaere menjadi dua pemain yang berhasil mengeksekusi penalti.
3. Mario Pasalic dan Lookman mengalami kegagalan dalam beberapa kesempatan.
4. Kegagalan penalti tampaknya menjadi pola yang mengkhawatirkan bagi Atalanta.

Tidak hanya Lookman yang menjadi sorotan, tetapi kapten tim Rafael Toloi juga mendapat kecaman setelah menerima kartu merah akibat terlibat dalam insiden dengan pemain lawan, Maxim de Cuyper. Toloi nyaris melakukan tindakan brutal yang jelas tidak diinginkan dalam sebuah pertandingan. Gasperini menunggu lebih dari sekadar performa di lapangan, ia menekankan bahwa Atalanta harus menjaga martabat mereka meskipun sudah tersingkir. “Kita tidak boleh kehilangan akal. Atalanta harus meninggalkan Liga Champions dengan bermartabat,” tutupnya.

Dengan hasil ini, Atalanta harus meninjau kembali strategi mereka, termasuk pemilihan eksekutor penalti, jika ingin kembali bersaing di level tertinggi, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.

Berita Terkait

Back to top button