
Seorang ibu di Amerika Serikat, Brenda Ruth Deutsch, berusia 70 tahun, ditangkap setelah diduga menjual anaknya demi mendapatkan seekor monyet eksotis. Kejadian ini mengungkapkan praktik yang sangat mengejutkan dan memicu keresahan di masyarakat, terutama di Missouri, tempat tinggalnya. Brenda diketahui sudah mengasuh lebih dari 200 anak selama 15 hingga 20 tahun. Penangkapannya merupakan hasil dari investigasi panjang terkait tuduhan pelecehan dan penelantaran anak.
Jaksa Wilayah Lincoln County, Mike Wood, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan sejauh mana dugaan perdagangan anak ini dan hubungan yang mungkin ada dengan transaksi monyet tersebut. “Setidaknya dua orang saksi telah memberikan informasi tentang pengangkutan monyet kembali ke Missouri setelah anak tersebut dilahirkan,” ujar Wood kepada NBC News. Meskipun ada beberapa bukti awal, pihak berwenang masih berusaha memverifikasi kebenaran informasi tersebut dan menilai apakah itu termasuk dalam kategori perdagangan manusia.
Pihak kepolisian Lincoln County telah mengonfirmasi penemuan sejumlah monyet di rumah Deutsch, namun Sheriff Rick Harrell memilih untuk tidak mengomentari lebih lanjut mengenai transaksi yang diduga terjadi. Sebelum penangkapan ini, sebanyak 200 panggilan hotline telah diterima oleh Divisi Anak-anak dari Departemen Layanan Sosial Missouri mengenai aktivitas mencurigakan yang berlangsung di rumahnya.
Kasus ini mencuat pada Februari saat seorang deputi yang bekerja sebagai petugas sumber daya sekolah menginformasikan bahwa ada seorang gadis yang tidak hadir ke sekolah. Penyelidikannya mengarah kepada rumor bahwa gadis tersebut diperdagangkan dengan hewan eksotis kepada seseorang di Texas. Di Texas, gadis tersebut berhasil diamankan dalam tahanan perlindungan dan dilaporkan dalam keadaan baik di panti asuhan setempat.
Brenda Deutsch, dalam waktu bertahun-tahun, telah menangani sejumlah besar anak asuh dengan latar belakang yang bervariasi, namun terbukti bahwa banyak dari mereka mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang semestinya. Penyelidik juga mendalami bahwa ada hubungan antara Deutsch dan wanita yang tinggal bersama gadis tersebut di Texas, karena keduanya saling mengenal lewat hewan eksotis yang dimiliki.
Pernyataan dari Wood menegaskan keseriusan permasalahan ini, “Ada asap di sana. Kami hanya perlu mencari tahu apakah ada api, dan itu akan memakan waktu. Namun, setidaknya ada dua saksi yang maju dan mengatakan bahwa memang begitulah adanya.” Dengan ini, pihak kepolisian berkomitmen untuk terus menyelidiki dan mencari kejelasan atas tuduhan yang sangat serius dan sensitif ini. Kegiatan perdagangan anak adalah sebuah isu yang sangat memprihatinkan dan perlu ditangani dengan cepat dan tepat agar tidak terjadi lagi di masyarakat.
Meski berita ini membuat heboh, situasi di Missouri tetap menunjukkan realitas yang lebih besar tentang perlindungan anak dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga terkait dalam melindungi anak-anak dari situasi berbahaya. Kasus seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya laporan dan kewaspadaan dalam menjaga kesejahteraan anak-anak. Upaya lembaga perlindungan anak untuk mencegah kasus serupa dan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perhatian dan perlindungan yang layak menjadi sangat penting. Kasus ini juga menggugah perhatian publik akan isu perdagangan manusia dan perlindungan binatang, menunjukkan betapa kompleksnya masalah sosial yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan kepemilikan hewan eksotis.