
Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Tunaiku dari Amar Bank, ditemukan bahwa generasi muda, khususnya usia 21-30 tahun, menunjukkan kedisiplinan yang lebih tinggi dalam mengatur keuangan untuk kebutuhan hiburan, terutama konser, dibandingkan kelompok usia 31-40 tahun. Survei ini melibatkan 254 responden di wilayah Jabodetabek dan merangkum berbagai tren perilaku belanja untuk keperluan hiburan.
Sebanyak 53,5% responden mengaku memiliki tabungan khusus untuk hiburan dan konser, menunjukkan bahwa mereka lebih selektif dalam merencanakan pengeluaran untuk kegiatan tersebut. Sementara itu, menurut data survei, 38,6% dari responden lainnya membeli tiket konser secara spontan tanpa adanya perencanaan anggaran yang matang, dan hanya 8% yang memiliki anggaran rutin untuk menonton konser.
Frekuensi pemanfaatan metode pembayaran seperti paylater dan cicilan kartu kredit juga menarik perhatian. Sebanyak 41,3% responden yang membeli tiket secara mendadak memanfaatkan layanan dan produk keuangan digital untuk memenuhi kebutuhan hiburan mereka. Bahkan, 23,5% dari mereka terpaksa harus menggunakan dana darurat untuk membeli tiket ketika konser musisi favorit mereka diadakan.
Berbeda dengan generasi muda, data menunjukkan bahwa 46,5% responden berusia 31-40 tahun tidak memiliki anggaran khusus untuk menonton konser. Mereka cenderung mengeluarkan dana secara spontan dan lebih tergantung pada produk pinjaman daring atau kemudahan cicilan. Kondisi ini mencerminkan pergeseran dalam perilaku keuangan lintas generasi, di mana generasi muda lebih proaktif dalam menabung dan merencanakan pengeluaran dibandingkan generasi yang lebih tua.
Dari segi gender, survei juga menunjukkan perbedaan yang mencolok. Sekitar 58% pria memiliki tabungan khusus untuk memenuhi kebutuhan hiburan, termasuk konser. Di sisi lain, perempuan lebih cenderung membeli tiket secara mendadak, dengan 46,5% responden wanita mengaku melakukan hal tersebut tanpa persiapan sebelumnya.
Tren ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya lebih terencana dalam menyisihkan penghasilan mereka untuk aktivitas hiburan, tetapi juga lebih sadar akan pentingnya memisahkan tabungan untuk kebutuhan hiburan. Nah, bagi mereka yang ingin menjaga kestabilan keuangan sambil tetap menikmati konser, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Buat anggaran khusus: Alokasikan sekitar 5%-10% dari penghasilan bulanan untuk tabungan konser agar pengeluaran tidak membebani keuangan bulanan.
- Hindari pembelian spontan: Usahakan untuk mempertimbangkan kembali sebelum membeli tiket secara mendadak. Pastikan kebutuhan hiburan sesuai dengan anggaran yang sudah dipersiapkan.
- Gunakan pinjaman dengan bijak: Jika ingin memanfaatkan pinjaman digital, pilih yang terdaftar dan diawasi oleh OJK untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
- Perhatikan biaya tambahan: Persiapkan dana untuk transportasi, makanan, dan akomodasi jika konser diadakan di luar kota.
- Prioritaskan konser: Pilih konser yang paling diinginkan dan hitung semua biaya yang akan dikeluarkan untuk menghindari pengeluaran yang melebihi anggaran.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun kebutuhan hiburan tidak tergolong sebagai kebutuhan pokok, namun tetap ada pentingnya untuk merencanakan dan menabung demi memenuhi keinginan tersebut. Melihat tingginya minat masyarakat untuk menghadiri konser, penting bagi setiap individu untuk memiliki pemahaman yang baik mengenai pengelolaan keuangan agar dapat menikmati hiburan tanpa harus berkompromi dengan kebutuhan finansial yang lain.