Gadget

Gibran Kunjungi Pangkalan Gas, Netizen Curiga 3 Kejanggalan!

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah kunjungannya ke sebuah pangkalan gas 3 kg bernama Toko Merry yang terletak di Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan. Kunjungan tersebut berlangsung pada Rabu (5/2/2025) dan bertujuan untuk mengawal implementasi kebijakan peningkatan status pengecer LPG 3 kg menjadi sub-pangkalan resmi, yang diharapkan dapat memastikan distribusi LPG bersubsidi lebih terstruktur dan transparan.

Namun, video kunjungan Gibran mendadak viral di media sosial dan memicu berbagai perdebatan di kalangan netizen. Beberapa pengguna media sosial mencurigai adanya kejanggalan dalam video tersebut yang mengindikasikan kemungkinan adanya unsur pengaturan atau settingan dalam kunjungan tersebut. Dengan lebih dari 2.600 retweet dan 10 ribu tanda suka, video ini menjadi salah satu topik hangat di Twitter.

Beberapa kejanggalan yang diangkat oleh netizen antara lain:

  1. Keamanan yang Longgar: Akun Twitter @ogah_ru*** mempertanyakan mengenai pengamanan yang tampak tidak ketat saat Gibran mengunjungi lokasi. Ia mencatat bahwa seorang pria tua tampak leluasa melintas di depan Gibran tanpa adanya pengawalan ketat. Menurunnya efektivitas pengamanan ini menjadi pertanyaan besar bagi publik, terutama saat seorang Wakil Presiden melakukan kunjungan resmi.

  2. Pakaian yang Menarik Perhatian: Kejanggalan berikutnya adalah munculnya seseorang yang mengenakan kaos bertuliskan "Prabowo-Gibran" yang muncul dalam rekaman video tersebut. Hal ini menyulut spekulasi di kalangan netizen bahwa ada kesan dukungan kampanye yang kental dalam kunjungan ke pangkalan gas ini. Keberadaan kaos tersebut dianggap sebagai simbol yang mencolok, mengingat konteks politik yang selalu rawan di Indonesia.

  3. Pemakaian Sarung Tangan oleh Petugas: Netizen mencatat bahwa biasanya petugas LPG tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan penyaluran, namun pada kunjungan kali ini mereka terlihat mengenakannya. Hal ini menambah spekulasi bahwa mungkin ada persiapan atau rekayasa yang dilakukan untuk menciptakan citra positif dalam kunjungan Gibran.

Di samping itu, ucapan Gibran yang terdengar agak ringan dan seolah tidak sebanding dengan jabatan yang diembannya juga mengundang perhatian. Dalam video tersebut, ia mengucapkan, “Ini ya, Bu, ya, nanti kalau ada apa-apa bilang." Ucapan ini dikritik oleh beberapa netizen yang merasa bahwa pernyataan Gibran tidak mencerminkan keprihatinan yang lebih dalam terkait isu distribusi LPG bersubsidi.

Menyusul berbagai kritikan tersebut, netizen pun memberikan berbagai komentar sindiran yang menunjukkan reaksi masyarakat. Contohnya, seorang pengguna dengan akun @SobBdar justru mempertanyakan keseriusan Gibran dalam hal ini, dengan cuitannya "Lah gitu doang? Anj*r, Pak RT juga bisa." Sedangkan akun @to_ta mengejek dengan menambahkan bahwa Gibran harusnya menyampaikan hal yang lebih substansial, bukan sekadar berkata bahwa jika ada apa-apa, bisa melaporkannya.

Viralnya video ini mencerminkan bagaimana masyarakat memperhatikan setiap langkah pejabat publik dan mengharapkan adanya transparansi serta akuntabilitas yang lebih baik. Di tengah segala spekulasi dan tudingan, penting bagi para pemimpin untuk dapat memberikan kesan yang positif dan meyakinkan kepada publik, terutama dalam konteks penyaluran layanan dasar seperti LPG yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kunjungan Gibran ke Toko Merry akan terus menjadi perbincangan hangat, terutama dengan banyaknya pertanyaan mengenai keaslian dan tujuan dari kunjungan tersebut.

Budi Santoso adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button