Sains

Google Tawarkan Resign Sukarela, Gaji Karyawan Diungkap!

Google baru-baru ini mengumumkan program "resign sukarela" bagi karyawan di Amerika Serikat sebagai bagian dari strategi efisiensi perusahaan. Langkah ini diambil setelah penggabungan divisi hardware Pixel dan software Android, yang kini dilebur menjadi divisi baru bernama "Platforms and Devices". Menurut perwakilan perusahaan, program ini bertujuan tidak hanya untuk mengurangi beban kerja, tetapi juga berpotensi menjadi langkah awal menuju pengurangan jumlah karyawan yang lebih besar di masa depan.

"Tim Platform & Devices menawarkan program keluar sukarela yang memberikan Googlers kesempatan untuk meninggalkan perusahaan secara sukarela," ungkap perwakilan Google, seperti dikutip dari 9to5Google, Senin (3/2/2025). Transformasi ini akan dipimpin oleh Rick Osterloh, yang saat ini menjabat sebagai Senior Vice President (SVP).

Kebijakan baru ini datang di tengah sentimen kesehatan mental dan efisiensi kerja yang semakin penting bagi banyak perusahaan teknologi saat ini. Dengan memberikan opsi untuk keluar dari perusahaan secara sukarela, Google berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan lebih terfokus pada kinerja.

Menggali lebih dalam tentang besaran gaji karyawan di Google, kita mendapati bahwa perusahaan ini dikenal dengan paket remunerasi yang sangat menarik. Berdasarkan data dari Payscale.com, Google menawarkan gaji yang patut dicontoh bagi karyawan di berbagai level. Berikut adalah beberapa rincian mengenai besaran gaji karyawan Google:

  1. Gaji Awal untuk Karyawan Baru: Karyawan di awal karir mereka di Google bisa mendapatkan rata-rata pendapatan hingga US$106.900 (sekitar Rp1,6 miliar) per tahun.

  2. Gaji Karyawan Berpengalaman (Level Madya): Untuk karyawan yang sudah memiliki pengalaman lebih banyak atau berada di level madya, gaji yang bisa diterima bisa mencapai US$151.600 (setara dengan Rp2,2 miliar) per tahun.

Dengan jumlah gaji ini, Google tetap menjadi salah satu pencari kerja yang paling diminati di industri teknologi. Gaji yang tinggi menjadi salah satu faktor yang menarik banyak profesional berbakat untuk bergabung dan berkontribusi dalam inovasi yang dilakukan perusahaan.

Namun, di tengah tawaran resign sukarela ini, banyak yang bertanya-tanya bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan kerja dan moral karyawan yang masih bertahan di perusahaan. Keputusan untuk memberikan opsi resign ini dianggap penting dalam menjaga keseimbangan internal, terutama ketika beberapa divisi mengalami pengurangan fokus dan sumber daya.

Google, yang selama ini dikenal dengan kebijakan karyawan yang fleksibel dan dukungan terhadap kesejahteraan pekerja, hingga saat ini masih belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai dampak program ini terhadap keseluruhan tenaga kerja mereka. Walaupun opsi resign sukarela ini terlihat sebagai langkah maju, tantangan tetap ada bagi mereka yang memilih untuk tetap tinggal dan beradaptasi dengan perubahan struktural yang terjadi di dalam perusahaan.

Seiring dengan dinamika yang berlaku di dunia teknologi dan mulai besarnya tantangan dalam mempertahankan tim yang solid, banyak yang berharap bahwa langkah-langkah seperti ini tidak akan menghambat inovasi dan kolaborasi yang telah menjadi ciri khas di Google. Pertanyaan yang muncul kini adalah apakah tawaran resign sukarela ini akan mengarah pada pengurangan karyawan yang lebih luas, atau justru membantu mendorong strategi efisiensi yang lebih efektif, yang pada akhirnya akan menjaga agar Google tetap kompetitif di pasar global.

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button