Gubernur Jateng Dukung Percepatan Infrastruktur Usai Retret di Akmil

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur setelah mengikuti kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang bersama para kepala daerah lainnya. Retret yang berlangsung selama lima hari tersebut menghadirkan berbagai materi strategis dari sejumlah menteri serta narasumber, termasuk para ahli dari Lemhanas.

Dalam wawancaranya, Luthfi menyebutkan bahwa salah satu fokus utama dari materi yang diterima adalah wawasan kebangsaan dan identifikasi potensi wilayah. Hal ini dianggap krusial untuk mendukung pembangunan daerah serta memperkuat eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, peserta retret juga mendapatkan pemahaman mengenai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk membangun rasa memiliki terhadap negara dan wawasan nusantara.

Luthfi menyampaikan, “Materi ini menekankan rasa memiliki terhadap negara dan wawasan nusantara secara kolektif. Ini menjadi pegangan bagi kami untuk memperkuat pembangunan di daerah masing-masing.” Ia juga mengekspresikan antusiasmenya terhadap retret tersebut yang telah menjadi wadah penting untuk meningkatkan koordinasi dengan bupati dan wali kota di Jawa Tengah.

Fokus pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah menjadi salah satu prioritas utama Luthfi dalam waktu dekat. Menurutnya, perbaikan jalan menjadi sangat mendesak, terutama karena musim mudik Lebaran sudah di depan mata. “Kita harus bergerak cepat, terutama dalam perbaikan jalan, mengingat banyak masyarakat akan melintasi Jawa Tengah. Kita tidak boleh membiarkan adanya keluhan publik terkait infrastruktur,” tegasnya.

Untuk mewujudkan percepatan tersebut, Luthfi telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum untuk segera menggelar rapat koordinasi. Ia percaya bahwa sinkronisasi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah pusat sangat penting dalam merealisasikan rencana pembangunan infrastruktur.

Luthfi juga menekankan bahwa tidak hanya jalan yang perlu diperbaiki; sektor pertanian pun menjadi perhatian serius. Pemprov Jateng sudah menjalin koordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menangani masalah di daerah kering serta mengoptimalkan penggunaan embung dan saluran irigasi primer dan sekunder. “Menteri Pertanian telah menyatakan dukungannya terhadap langkah ini, sehingga kita bisa segera menjalankan program yang telah dirancang,” tambahnya.

Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa kondisi infrastruktur pendidikan di Jawa Tengah masih memerlukan perhatian khusus. Banyak sekolah yang berada dalam kondisi rusak sehingga mempengaruhi proses belajar mengajar. “Kita tidak bisa membiarkan sekolah-sekolah dalam kondisi rusak. Perbaikan harus segera dilakukan demi kelancaran proses belajar mengajar,” ujarnya.

Rencana strategis yang diajukan oleh Luthfi meliputi beberapa poin penting, antara lain:

  1. Perbaikan Jalan: Memastikan jalan dalam kondisi baik menjelang musim mudik.
  2. Pengembangan Infrastruktur Pertanian: Optimalisasi embung dan sistem irigasi untuk mendukung ketahanan pangan.
  3. Rehabilitasi Sarana Pendidikan: Memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Luthfi optimistis bahwa dengan pelaksanaan rencana-rencana tersebut, Jawa Tengah dapat bergerak lebih cepat dalam membangun infrastruktur yang lebih baik, yang pada gilirannya akan mendukung kesejahteraan masyarakat. Dengan komitmen yang tinggi dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, harapannya pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah akan segera terwujud.

Berita Terkait

Back to top button