
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, harga bawang putih menjadi sorotan di kalangan masyarakat, terutama di Jakarta. Berdasarkan data dari Pasar Induk Kramat Jati, pusat distribusi utama di ibu kota, harga bawang putih pada Jumat, 28 Maret 2025, tercatat berkisar antara Rp32.000 hingga Rp40.000 per kilogram. Harga yang bervariasi ini dipengaruhi oleh jenis penjual yang berbeda.
Distributor besar seperti PT Bumi Agro Transport menjual bawang putih dengan harga Rp32.500 per kilogram. Sementara itu, pedagang grosir seperti UD Viorela dan Bintang Kencana Makmur menjualnya seharga Rp33.000 per kilogram. Di sisi lain, pedagang eceran di kios-kios, seperti yang dikelola oleh Kiki dan UD Putra Mulia, menawarkan harga yang lebih tinggi, yakni Rp40.000 per kilogram. Perbedaan harga ini menunjukkan adanya variasi tergantung pada saluran distribusi, di mana harga eceran umumnya lebih mahal dibandingkan harga grosir.
Ketika membandingkan harga bawang putih di Jakarta dengan harga rata-rata nasional, terlihat bahwa harga di Jakarta per 28 Maret 2025 lebih tinggi. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia mencatat harga rata-rata bawang putih di Jakarta mencapai Rp41.750 per kilogram. Sementara itu, Info Pangan Jakarta melaporkan bahwa harga rata-rata bawang putih di pasar ibu kota tersebut bahkan mencapai Rp48.000 per kilogram, meski mengalami penurunan sebesar Rp2.447 dibandingkan hari sebelumnya.
Pergerakan harga bawang putih ini mencerminkan dinamika pasar yang khas setiap menjelang Lebaran. Kenaikan permintaan, yang biasanya terjadi saat Hari Raya, sering kali menyebabkan lonjakan harga komoditas ini. Namun, dengan stabilnya pasokan di tingkat distributor dan pedagang grosir, harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati dapat tetap terjaga.
Berdasarkan pengamatan, meskipun harga bawang putih di pasar eceran lebih tinggi, terdapat harapan bahwa stabilitas pasokan akan mampu menjaga harga tetap terkendali, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga yang drastis saat memasuki masa Lebaran. Penyediaan yang memadai dari distributor besar dan pedagang grosir berkontribusi dalam mengimbangi permintaan yang melonjak menjelang Hari Raya.
Dalam konteks ini, konsumen diharapkan cermat dalam memilih tempat berbelanja. Mengingat perbedaan yang signifikan antara harga grosir dan eceran, pembeli disarankan untuk melakukan riset harga sebelum melakukan transaksi. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mendapatkan harga terbaik ketika membeli bawang putih untuk kebutuhan memasak menu spesial saat Lebaran.
Keberadaan berbagai pedagang dengan harga yang bervariasi menciptakan peluang bagi konsumen untuk mendapatkan penawaran menarik. Namun, penting bagi setiap pembeli untuk tetap memperhatikan faktor kualitas produk, tidak hanya sekadar mengutamakan harga terendah. Menjelang Lebaran, harapan agar harga bawang putih tetap stabil adalah harapan umum bagi masyarakat, terutama bagi yang akan merayakan dengan tradisi kuliner khas yang tak terlepas dari bawang putih sebagai salah satu bumbu utama.
Dengan demikian, perkembangan harga bawang putih menjelang Lebaran kali ini perlu diikuti dengan seksama oleh masyarakat. Pasar Induk Kramat Jati, sebagai barometer harga, akan terus menjadi perhatian utama seiring dengan mendekatnya Hari Raya. Para pembeli diharapkan dapat cerdas dalam berbelanja, sehingga kebutuhan bahan pangan dapat terpenuhi tanpa harus mengeluarkan biaya yang berlebihan.