Dunia

Hamas Serukan Umat Islam Dunia Bela Masjid Al Aqsa dari Israel

Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza, baru-baru ini mengeluarkan seruan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk terus membela Masjid Al Aqsa dari kebijakan keras yang diterapkan oleh Israel. Seruan ini disampaikan di tengah nuansa Ramadhan, bulan suci bagi umat Muslim, di mana kelompok ini menegaskan pentingnya mempertahankan kesucian tempat ibadah yang dianggap paling suci ketiga dalam Islam.

Dalam pernyataannya, Hamas mengajak warga Palestina, terutama yang berada di wilayah pendudukan seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur, untuk tidak menyerah terhadap pembatasan yang diterapkan oleh otoritas Israel. “Umat Islam harus melakukan semua upaya untuk bisa mengunjungi Masjid Al Aqsa dan membela serta menjaganya,” tegas juru bicara Hamas. Hal ini mencerminkan semangat warga Palestina yang bertekad untuk tetap melaksanakan ibadah di masjid tersebut meskipun dalam situasi terbatas.

Setiap tahun, Israel menerapkan berbagai pembatasan untuk mengontrol akses umat Islam Palestina ke kompleks Masjid Al Aqsa selama bulan Ramadhan. Hal ini sering memicu ketegangan dan konflik antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel. Pada tahun ini, untuk pertama kalinya, Israel hanya mengizinkan 10.000 orang untuk beribadah dalam satu waktu di masjid tersebut. Ini sangat disayangkan, mengingat kompleks Al Aqsa memiliki kapasitas untuk menampung ratusan ribu jemaah.

Sebagai bagian dari kebijakan pembatasan ini, ada juga penetapan syarat usia untuk jemaah yang diperbolehkan beribadah di Masjid Al Aqsa, yakni laki-laki berusia 55 tahun ke atas dan perempuan 50 tahun ke atas. Penempatan lebih dari 3.000 personel kepolisian Israel di berbagai titik akses menuju Al Aqsa menambah kompleksitas arus masuk jemaah yang ingin beribadah. Pendekatan ini menunjukkan betapa ketatnya kontrol yang diterapkan oleh Israel selama bulan Ramadhan, yang seharusnya menjadi waktu spiritual bagi umat Muslim.

Dalam konteks ini, Hamas menekankan pentingnya peran umat Islam di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap Masjid Al Aqsa. Seruan ini meliputi ajakan untuk berdoa serta meningkatkan suara pembelaan terhadap umat Islam yang tinggal di Gaza. “Biar siang dan malam Ramadhan yang penuh berkah didedikasikan untuk beribadah, keteguhan, sekaligus perlawanan terhadap musuh dan gerombolan pemukim, serta untuk membela Yerusalem dan Al Aqsa hingga mereka terbebas dari penjajahan,” ungkap pernyataan Hamas yang disampaikan Al Jazeera.

Masyarakat internasional juga dipandang memiliki peran penting dalam mendukung hak-hak umat Islam untuk beribadah di tempat suci mereka tanpa hambatan. Kesadaran global tentang kondisi di Al Aqsa perlu ditingkatkan, dan seruan dari Hamas adalah bagian dari upaya tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, insiden di Al Aqsa sering kali menjadi pusat perhatian media dunia, menggambarkan ketegangan yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

Dalam beberapa situasi, ulah ekstremis dan provokatif dari pihak-pihak tertentu, seperti menteri ultra-nasionalis Israel, juga berkontribusi terhadap ketegangan di kawasan tersebut. Ini menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi Masjid Al Aqsa tak hanya merupakan isu lokal, tetapi juga bagian dari konflik yang lebih kompleks antara Palestina dan Israel, yang telah berlangsung puluhan tahun.

Dengan Ramadhan yang menjadi momentum bagi umat Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan beribadah, seruan Hamas menjadi sebuah panggilan bagi umat Islam di seluruh dunia agar tidak hanya sekadar berdoa tetapi juga memberikan dukungan nyata terhadap perjuangan rakyat Palestina dalam membela Masjid Al Aqsa dari berbagai bentuk agresi. Ini bukan hanya soal ibadah, tetapi tentang mempertahankan identitas dan hak asasi manusia dalam menunaikan kewajiban agama mereka.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button