Hamil di Usia 40 Tahun? Simak 3 Kiat Penting dari Dokter!

Hamil di usia 40 tahun ke atas bukanlah hal yang mudah bagi seorang wanita, terutama dengan berbagai risiko kesehatan dan tantangan medis yang harus diperhatikan. Menurut dokter kandungan dan ahli bayi tabung dari Morula IVF Surabaya, Benediktus Arifin, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat menjalani kehamilan di usia ini.

Pertama, screening medis menjadi langkah awal yang krusial. Proses ini bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan calon ibu secara komprehensif. Melalui screening medis yang tepat, dokter dapat mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang mungkin muncul selama kehamilan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan masalah jantung. Dengan demikian, calon ibu dapat menerima perawatan yang sesuai dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

Kedua, pemilihan embrio berkualitas tinggi adalah faktor penting lainnya. Dalam praktik bayi tabung (IVF), dokter melakukan evaluasi yang ketat terhadap embrio sebelum ditransfer ke rahim. Benediktus menjelaskan bahwa memilih embrio euploid, yaitu embrio yang memiliki jumlah kromosom normal, dapat meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan. Ini menjadi sangat penting mengingat wanita di usia 40 tahun ke atas cenderung mengalami penurunan kualitas dan jumlah sel telur.

Ketiga, pendampingan yang ketat selama masa kehamilan juga tidak kalah penting. Proses ini mencakup dukungan dari tenaga medis serta dukungan emosional dari keluarga. Selain itu, pola makan bergizi dan gaya hidup sehat harus dijaga dengan baik oleh calon ibu. Edukasi mengenai manajemen stres juga menjadi hal yang penting untuk memastikan kesehatan mental selama masa kehamilan.

Benediktus Arifin juga membagikan kisah inspiratif pasiennya yang berhasil hamil di usia 47 tahun setelah menanti keturunan selama dua dekade. Keberhasilan ini diakui sebagai hasil dari kemajuan teknologi reproduksi, khususnya program bayi tabung. Dia menyebutkan bahwa kesempatan untuk perempuan berusia matang untuk hamil dan melahirkan kini semakin terbuka berkat kemajuan medis.

Namun, ia menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental, baik dari calon ibu maupun tim medis. “Banyak wanita yang merasa pesimis karena percaya bahwa waktu mereka sudah habis. Padahal, dengan tekad yang kuat dan teknologi yang ada, mereka masih memiliki peluang untuk hamil,” ujar Benediktus. Hal ini menunjukkan bahwa keyakinan dan dukungan yang kuat merupakan elemen penting dalam mencapai kehamilan di usia ini.

Pasien berusia 47 tahun itu berhasil melakukan transfer satu embrio euploid, yang menghasilkan bayi yang lahir sehat dengan berat badan 3.635 kilogram dan panjang 51 cm. Keberhasilan ini menegaskan bahwa, meskipun banyak tantangan, dengan teknologi modern dan pengelolaan yang baik, kehamilan di usia 40 tahun ke atas bukanlah hal yang mustahil.

Dokter Benediktus menegaskan bahwa perkembangan teknologi medis seperti IVF memberikan harapan bagi banyak pasangan yang ingin memiliki anak meskipun mereka telah memasuki usia matang. Ia mengingatkan agar para wanita tidak kehilangan harapan, tetap berusaha dan berdoa, serta mencari bantuan medis yang tepat.

Dalam menjalani kehamilan di usia 40 tahun ke atas, perhatian terhadap kesehatan dan dukungan dari orang terdekat menjadi sangat vital. Dengan pemahaman yang baik serta langkah-langkah yang tepat, proses kehamilan di usia dewasa dapat menjadi pengalaman yang positif dan menyenangkan. Penawaran medis yang semakin canggih seperti program bayi tabung memberikan kesempatan bagi banyak wanita untuk mewujudkan impian menjadi ibu.

Exit mobile version