Hangatnya Hubungan India-AS: China Tertegun dan Gelisah!

Hubungan strategis yang semakin erat antara India dan Amerika Serikat (AS) semakin menarik perhatian, terutama bagi China yang merasa gelisah dengan perkembangan ini. Dalam konteks politik global yang terus berubah, hubungan ini bukan hanya menjadi fokus diplomatik, tetapi juga mempengaruhi dinamika geopolitik di kawasan Asia-Pasifik.

Dari sejumlah laporan yang beredar, termasuk di media China, terlihat bahwa India berupaya menjaga hubungan baik dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Beberapa sumber di China mengindikasikan bahwa Perdana Menteri India, Narendra Modi, menghadapi tantangan diplomatik dalam upaya mendekati AS. Namun, pengamatan tersebut mungkin tidak sepenuhnya mempertimbangkan perencanaan strategis India yang lebih luas dan beragam.

Menurut laporan Taipei Times pada 21 Maret 2025, ketegangan antara India dan China, terutama terkait sengketa perbatasan dan kebijakan di kawasan Indo-Pasifik, menjadi latar belakang bagi penguatan hubungan India-AS. Kembali terpilihnya Trump sebagai presiden membuat kekhawatiran China meningkat, terutama dalam konteks peran strategis New Delhi dalam strategi Indo-Pasifik yang lebih luas.

Keterlibatan India dengan AS saat ini telah berkembang melampaui hubungan yang semata-mata bertujuan menyeimbangkan kekuatan China. New Delhi kini dianggap sebagai pemain kunci dalam arena keamanan dan ekonomi global, memanfaatkan posisinya untuk meraih keuntungan dalam negosiasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan pertahanan. Hal ini diakui oleh AS yang melihat India tidak hanya sebagai sekutu menghadapi China, tetapi juga sebagai mitra penting dalam inovasi teknologi dan kerjasama ekonomi.

Meskipun terdapat beberapa tantangan, seperti ketegangan perdagangan dan kebijakan imigrasi, hubungan India dan AS tetap menunjukkan kemajuan yang signifikan. Program perdagangan bebas bilateral yang hampir tercapai menggambarkan kemudahan India dalam menjalin hubungan dengan Washington serta pentingnya kemitraan ini bagi New Delhi.

Dalam pandangan beberapa analis China, anggapan bahwa AS hanya memanfaatkan India sebagai alat strategis untuk menyalip China mengabaikan sifat multidimensional dari hubungan kedua negara. India, menurut pandangan ini, tetap mengedepankan otonomi strategisnya, dan kebijakan luar negeri mereka tidak tergantung sepenuhnya pada hubungan dengan AS. Sebaliknya, India juga aktif berkolaborasi dengan negara-negara besar lainnya, termasuk Rusia dan Uni Eropa, yang menunjukkan komitmen India untuk menjaga keseimbangan dalam kebijakan luar negerinya.

Selain itu, hubungan ekonomi antara India dan AS menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan perdagangan mencapai lebih dari 190 miliar dolar AS pada 2023. Di sisi lain, meskipun perdagangan India dengan China juga besar, yang mencapai 136 miliar dolar AS, India masih menghadapi defisit perdagangan yang signifikan, menjadi titik kerentanan dalam hubungan ekonomi di kawasan tersebut. Ketidakseimbangan ini mendorong India untuk mengeksplorasi diversifikasi rantai pasokan dan semakin memperkuat kerjasama teknologi dengan AS, terutama dalam bidang semikonduktor dan industri pertahanan.

Kerjasama pertahanan antara kedua negara juga semakin meningkat, dengan adanya perjanjian latihan militer dan kolaborasi dalam pengembangan teknologi militer. Langkah-langkah ini menunjukkan pergeseran India yang kini lebih memilih pendekatan kemitraan yang beragam sebagai bagian dari strategi pertahanannya, bukan ketergantungan kepada satu negara saja.

Semua dinamika ini menunjukkan bahwa meskipun China tetap menjadi faktor penting dalam hubungan India-AS, faktor tersebut bukanlah satu-satunya yang menentukan arah kebijakan New Delhi. Kebijakan luar negeri India, sejatinya, dipengaruhi oleh aspirasi untuk menjadi pemain global utama yang mampu menyeimbangkan kepentingan internasional dan domestik secara efektif.

Seiring dengan semakin kompleksnya realitas geopolitik saat ini, perjalanan India ke depan akan ditentukan oleh keterlibatan strategis yang proaktif dengan berbagai pemangku kepentingan global, bukan hanya melalui respons terhadap tekanan dari luar. Hal ini menegaskan bahwa India berkomitmen untuk tetap menjadi kekuatan yang mandiri dalam panggung dunia, dengan kemampuan untuk beradaptasi dan bernegosiasi secara efektif dalam berbagai situasi yang dihadapinya.

Berita Terkait

Back to top button