Harap Bersabar! Bansos Beras Ditiadakan Sementara Selama Ramadan

Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara bantuan sosial (bansos) beras selama bulan Ramadan tahun ini, mengingat akan berlangsung panen raya di berbagai daerah. Kebijakan ini diambil untuk mencegah penurunan harga gabah petani akibat penggelontoran pasokan beras dari pemerintah di saat ketersediaan beras dinilai melimpah.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa dengan melimpahnya pasokan beras pada saat panen raya, intervensi pemerintah melalui bansos tidak diperlukan. Ia menyatakan, “(Bansos Beras dihentikan) sementara, kan ini lagi panen raya. Jadi sementara panen raya, atas rakortas (rapat koordinator terbatas) terakhir itu, kita hold dulu (bantuan pangan beras),” dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Menurut rencana, panen raya beras diprediksikan akan terjadi antara Februari hingga April 2025. Selama periode tersebut, bansos beras akan dihentikan dan pemerintah akan memantau keadaan pasokan beras di pasar. Arief menginformasikan bahwa bansos beras akan dilanjutkan lagi setelah panen raya berakhir, terutama saat kondisi pasokan beras mulai menipis dan diperlukan intervensi untuk menjaga stabilitas harga.

Ada beberapa alasan di balik keputusan menghentikan bansos beras selama Ramadan ini:

  1. Melimpahnya Pasokan Beras: Menjelang panen raya, produksi beras nasional diperkirakan akan meningkat secara signifikan, sehingga kebutuhan akan intervensi melalui bansos menjadi berkurang.

  2. Menghindari Penurunan Harga Gabah: Penyaluran bansos beras pada saat pasokan beras melimpah dapat menyebabkan harga gabah petani turun, karena pasar akan dipenuhi oleh beras bantuan. Arief menegaskan, “Jadi, jangan sampai kita gelontorin, harga berasnya turun, maka harga gabahnya jadi turun.”

  3. Stabilitas Harga Pasar: Dengan menghentikan bansos beras, pemerintah berharap bisa menjaga stabilitas harga beras di pasar. Penyaluran yang terlalu banyak di saat pasokan melimpah dapat menciptakan ketidakstabilan harga.

  4. Panduan bagi Petani: Penghentian sementara ini juga dianggap penting untuk melindungi pendapatan petani. Dalam waktu dekat, petani perlu mendapatkan harga yang adil untuk produksi mereka, agar tidak terkena dampak negatif dari penurunan harga beras.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau perkembangan pasokan dan harga beras di pasar, terutama setelah masa panen berakhir. Arief menambahkan, “Sampai panen raya selesai, panen raya selesai sampai kapan? Sampai April mungkin ya.” Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bahwa petani tidak dirugikan dan bahwa masyarakat tetap bisa mengakses beras dengan harga yang wajar.

Penting bagi masyarakat untuk memahami keputusan ini dalam konteks dengan potensi panen raya. Meskipun bansos beras ditiadakan selama Ramadan, pemerintah tetap memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat akan tetap diperhatikan setelah masa panen raya. Dengan demikian, masyarakat diharapkan tetap bersabar dan memahami bahwa langkah yang diambil ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan petani sekaligus stabilitas pasar.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap menghormati kebijakan ini dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang mungkin bermunculan di masyarakat. Keputusan ini bertujuan menciptakan ekosistem pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan, sehingga semua pihak dapat menikmati hasil pertanian yang optimal dan adil. Dengan kata lain, ketahanan pangan nasional tetap menjadi prioritas utama, di mana keputusan ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar dalam pengelolaan sumber daya pangan di Indonesia.

Exit mobile version