Harga BBM Pertamina pada tanggal 27 Januari 2025 mengalami perubahan signifikan menjelang libur panjang Isra Miraj dan Imlek. Momen libur panjang ini sering dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata, yang tentunya berdampak pada kebutuhan bahan bakar kendaraan. Oleh sebab itu, penting bagi konsumen untuk mengetahui harga terkini dan perubahan yang terjadi pada berbagai jenis BBM yang dikelola oleh Pertamina.
Pertamina secara rutin menyesuaikan harga BBM setiap tanggal 1 bulan berjalan, dan pada Januari 2025 ini, terjadi kenaikan harga pada beberapa jenis BBM non-subsidi. Berikut rincian perubahan harga BBM yang dapat dijadikan acuan:
- Pertamax: Naik dari Rp12.100 menjadi Rp12.500 per liter.
- Pertamax Turbo: Naik dari Rp13.550 menjadi Rp13.700 per liter.
- Pertamax Green 95: Naik dari Rp13.150 menjadi Rp13.400 per liter.
- Dexlite: Naik dari Rp13.400 menjadi Rp13.600 per liter.
- Pertamina Dex: Naik dari Rp13.800 menjadi Rp13.900 per liter.
- Pertalite: Tetap dijual dengan harga Rp10.000 per liter.
Keputusan mengenai penyesuaian harga ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang merupakan perubahan dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 mengenai formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) umum.
Harga BBM tidak seragam di seluruh Indonesia; terdapat variasi harga yang tergantung pada lokasi. Beberapa contoh harga BBM di berbagai daerah di Indonesia pada 27 Januari 2025 adalah sebagai berikut:
DKI Jakarta:
- Pertamax: Rp12.500
- Pertamax Turbo: Rp13.700
- Pertamax Green 95: Rp13.400
- Dexlite: Rp13.600
- Pertamina Dex: Rp13.900
Jawa Barat:
- Pertamax: Rp12.500
- Pertamax Turbo: Rp13.700
- Pertamax Green 95: Rp13.400
- Dexlite: Rp13.600
- Pertamina Dex: Rp13.900
Sumatera Utara:
- Pertamax: Rp12.800
- Pertamax Turbo: Rp14.000
- Dexlite: Rp13.900
- Pertamina Dex: Rp14.200
- Kalimantan Selatan:
- Pertamax: Rp13.050
- Pertamax Turbo: Rp14.300
- Dexlite: Rp14.200
- Pertamina Dex: Rp14.500
Variasi harga ini menunjukkan dampak biaya transportasi dan distribusi di masing-masing wilayah. Seiring dengan berjalannya waktu, harga BBM di lapangan akan terus dipantau dan disesuaikan oleh Pertamina berdasarkan berbagai faktor, termasuk harga minyak global dan biaya produksi.
Sebagai tambahan, Pertamina juga menekankan bahwa harga BBM bersubsidi, seperti Solar, tetap berada di bawah pengawasan pemerintah untuk memastikan keterjangkauan bagi masyarakat. Penetapan harga ini juga menjaga keseimbangan antara kebutuhan akan bahan bakar dan kestabilan ekonomi.
Penting untuk diingat, saat masyarakat berencana untuk melakukan perjalanan jauh, mereka harus memperhitungkan harga BBM terkini agar dapat memperkirakan biaya perjalanan. Dengan kenaikan harga yang telah diumumkan, konsumen diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan bijaksana dalam menggunakan bahan bakar selama libur panjang ini.