Harga Cabai Meroket, Kini Turun Signifikan, Kata Mentan!

Harga cabai sempat meroket tinggi, mencapai angka Rp90.000 per kilogram di pasar, bahkan rata-rata nasional mencapai Rp100.000 per kilogram. Namun, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa saat ini harga cabai mulai menunjukkan penurunan. Dalam inspeksi mendadak di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Amran mengungkapkan bahwa beberapa komoditas pangan lainnya juga mengalami kondisi yang relatif stabil.

Amran mengungkapkan bahwa saat ini, harga cabai yang sebelumnya melambung tinggi, kini mulai turun menjadi sekitar Rp60.000 per kilogram. "Tadi ibu-ibu bilang turun, sempat Rp90.000, sekarang Rp60.000. Harga telur pun masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), sekitar Rp29.000 per kilogram," ungkapnya pada Minggu (9/3/2025). Momen ini sangat menguntungkan bagi masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan, saat banyak orang berbelanja untuk persiapan kebutuhan hari raya.

Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan sangat penting, terutama mengingat harga cabai yang pernah melesat hingga Rp104.000 per kilogram di awal Ramadan. Keadaan ini menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat yang tergantung pada komoditas tersebut dalam keseharian mereka. Selain cabai, ada juga komoditas lain yang harganya mengalami fluktuasi, namun kondisi saat ini menunjukkan bahwa pemerintah berupaya keras untuk mempertahankan kestabilan harga.

Mentan Amran juga mengingatkan agar semua pihak tidak mengambil keuntungan di bulan yang suci ini. Hal ini disampaikannya dengan membandingkan kondisi saat ini dengan tahun lalu, di mana harga beras pernah menyentuh titik termahal dalam sejarah Indonesia, mencapai Rp16.000 per kilogram. "Sekarang kondisinya jauh lebih baik. Tapi kita tetap harus waspada, jangan ada yang bermain harga," tegasnya.

Untuk menjaga ketahanan pangan dan kestabilan harga, pemerintah terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah melalui operasi pasar yang dilakukan secara berkala. Amran menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto selalu memantau langsung pergerakan harga pangan dan mengarahkan agar distribusi pangan berjalan dengan lancar.

Beberapa langkah konkret yang diambil pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan, antara lain:

  1. Inspeksi Pasar: Melakukan kunjungan dan inspeksi di berbagai pasar tradisional untuk memantau harga dan kondisi komoditas pangan secara langsung.

  2. Operasi Pasar: Mengadakan operasi pasar untuk menyalurkan bahan pangan dengan harga yang sesuai HET, memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

  3. Monitoring Harga: Terus memantau perkembangan harga pangan agar dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi lonjakan harga.

  4. Peningkatan Distribusi: Memastikan bahwa distribusi pangan berjalan dengan baik untuk menghindari penumpukan di satu lokasi yang dapat menyebabkan lonjakan harga.

  5. Koordinasi dengan Petani: Berkolaborasi langsung dengan petani untuk memastikan produksi pangan tetap lancar, serta membantu mereka dalam mendapatkan akses pasar yang lebih baik.

Dalam menghadapi tantangan harga pangan, Menteri Pertanian Amran menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, petani, dan masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan adanya langkah-langkah yang proaktif dan responsif, diharapkan harga cabai dan komoditas pangan lainnya dapat tetap stabil dan terjangkau menjelang Ramadan. Penurunan harga cabai ini menjadi indikasi positif bahwa kebijakan yang diambil pemerintah membuahkan hasil, sehingga masyarakat dapat menjalani bulan suci dengan lebih tenang.

Berita Terkait

Back to top button