
Jakarta – Menjelang Lebaran 2025, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta mengalami beberapa penyesuaian. Hal ini mencakup tiga perusahaan besar: Shell, Vivo, dan BP AKR. Melihat tren harga terkini, masyarakat perlu mengetahui informasi terbaru terkait pengisian BBM ini.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan pada Minggu, 30 Maret 2025, hanya SPBU Vivo yang melakukan penyesuaian harga. Harga terbaru untuk jenis BBM Revvo 90 kini menjadi Rp 13.200/liter, mengalami penurunan sebesar Rp 190/liter dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 13.390/liter. Adapun harga untuk tipe BBM lain dari Vivo tetap tidak berubah; Revvo 92 masih di angka Rp 13.590/liter, dan Revvo 95 tetap di Rp 14.060/liter. Untuk Primus Diesel Plus, harga yang tertera adalah Rp 14.760/liter.
Sementara itu, BP AKR dan Shell hingga berita ini ditulis belum melakukan penyesuaian harga. Shell mematok harga untuk BBM jenis Shell Super RON 92 masih di Rp 13.590/liter, Shell V-Power RON 95 di Rp 14.060/liter, dan Shell V-Power Diesel di Rp 14.760/liter. Shell juga menyediakan V-Power Nitro+ RON 98 yang harganya tetap di Rp 14.240/liter.
Dengan melihat harga di SPBU BP AKR, untuk jenis BBM BP 92 (RON 92) harga per liter masih tetap di Rp 13.300, sementara BP Ultimate RON 95 dan BP Ultimate Diesel masing-masing juga stabil di Rp 14.060/liter dan Rp 14.760/liter.
Berikut adalah rincian harga BBM dari masing-masing SPBU berdasarkan data yang tersedia per 1 Maret 2025:
SPBU Shell:
- Shell Super (RON 92): Rp 13.590/liter
- Shell V-Power (RON 95): Rp 14.060/liter
- Shell V-Power Diesel: Rp 14.760/liter
- Shell V-Power Nitro+ (RON 98): Rp 14.240/liter
SPBU Vivo:
- Revvo 90: Rp 13.200/liter (turun dari Rp 13.390/liter)
- Revvo 92: Rp 13.590/liter
- Revvo 95: Rp 14.060/liter
- Primus Diesel Plus: Rp 14.760/liter
SPBU BP AKR:
- BP 92 (RON 92): Rp 13.300/liter
- BP Ultimate (RON 95): Rp 14.060/liter
- BP Ultimate Diesel: Rp 14.760/liter
Kemerosotan harga BBM dari Vivo dapat dianggap sebagai langkah strategis menjelang Lebaran, di mana kebutuhan bahan bakar biasanya meningkat seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pengamatan ini menjadi penting bagi konsumen untuk merencanakan pengisian bahan bakar dan pengeluaran mereka.
Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun banyak SPBU yang memilih untuk mempertahankan harga, sangat mungkin akan terjadi perubahan harga di masa mendatang, terutama dengan kondisi pasar internaisonal dan permintaan domestik yang dapat berkontribusi pada fluktuasi harga BBM.
Kepada masyarakat, disarankan untuk tetap memantau perkembangan harga BBM secara berkala, mengingat informasi ini akan berpengaruh pada keputusan finansial dalam pengisian bahan bakar kendaraan. Penyesuaian yang terjadi dapat menjadi panduan dalam merencanakan perjalanan, terutama di momen-momen penting seperti hari raya.