Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap 25 Januari menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya gizi seimbang. Dalam banyak penelitian, kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi erat kaitannya dengan kecerdasan otak dan munculnya masalah stunting, yang dapat mempengaruhi perkembangan anak secara menyeluruh. Untuk itu, gizi yang baik sangat diperlukan dalam mendukung perkembangan otak, perilaku, motorik, dan potensi kecerdasan anak.
Salah satu inisiatif utama pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak di Indonesia adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan tidak hanya untuk mengatasi masalah gizi buruk, tapi juga untuk mendorong kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara umum. Dalam program ini, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada anak-anak, sehingga semua anak di Indonesia dapat merasakan manfaatnya.
Program ini memiliki empat tujuan utama yang ingin dicapai oleh pemerintah. Pertama adalah mengatasi masalah stunting, kedua adalah meningkatkan gizi dan nutrisi, ketiga adalah mendukung peningkatan prestasi akademik, dan keempat adalah mengentaskan kemiskinan ekstrem. Presiden Prabowo Subianto menjelaskan bahwa dengan penyediaan makan siang gratis, diharapkan bisa mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia, dengan memanfaatkan hasil panen lokal dari petani dan nelayan.
Pernyataan Presiden Prabowo menyebutkan bahwa Program MBG dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 1,5 hingga 2 persen. “Demikian kita menyelesaikan masalah-masalah fundamental untuk memperbaiki kualitas hidup rakyat Indonesia, menuju menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia,” ujar Prabowo. Dia menegaskan akan memastikan semua anak Indonesia mendapatkan akses terhadap program ini pada akhir tahun 2025.
Namun, program yang diharapkan mampu membawa perubahan besar dalam hal gizi anak-anak ini membutuhkan pengawasan yang ketat. Terlebih, sebelumnya telah ditemukan beberapa kasus menyediakan makanan yang tidak layak konsumsi dan tidak memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan anak. Oleh karena itu, peran serta pemerintah daerah, sekolah, dan komunitas masyarakat sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan dari program ini.
Kebutuhan gizi harian anak berubah-ubah tergantung pada usia dan jenis kelamin, dengan rincian sebagai berikut:
– Anak-anak: 1.000–2.000 kalori per hari
– Remaja: 2.000–2.650 kalori per hari
– Wanita dewasa: 2.100 kalori per hari
– Pria dewasa: 2.500 kalori per hari
Asupan gizi yang baik dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan yang sehat, seperti ikan, daging, nasi, sayur, dan buah-buahan. Penyediaan makanan bergizi merupakan salah satu upaya jangka panjang yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup dan menciptakan generasi yang berkualitas di masa depan.
Philips J. Vermonte, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, menyatakan bahwa program ini memerlukan anggaran yang signifikan, diperkirakan mencapai Rp71 triliun di tahun 2025. Dia juga menyampaikan bahwa partisipasi dari korporasi, swasta, dan BUMN diharapkan dapat membantu mendukung keberlangsungan program ini.
“Program [MBG] ini bukan hanya multi tahunan, tapi multi dekade. Kami berharap semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi untuk mendukung program ini,” ungkapnya saat ditemui di SLB Negeri 5 Jakarta.
Dengan dilaksanakannya berbagai program seperti ini, Hari Gizi Nasional diharapkan bisa menggerakkan kesadaran kolektif untuk menjaga kesehatan dan gizi yang baik di masyarakat Indonesia. Kesehatan yang baik akan membawa dampak positif dalam perkembangan generasi mendatang, sekaligus memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa.