Indonesia

Haru Tangis Keluarga Sambut Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia

Jenazah Basri, seorang warga negara Indonesia asal Bengkalis, Riau, yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), tiba di rumah duka pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah yang dibungkus plastik dan diletakkan dalam peti putih itu.

Pemulangan jenazah Basri dilakukan melalui penerbangan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru sebelum dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Kerabat dan keluarga Basri yang sudah menantikan kedatangan jenazahnya terlihat sangat emosional. Mereka merasakan kehilangan yang mendalam atas sosok yang baru bekerja di Malaysia selama dua hingga tiga bulan tersebut.

“Pihak keluarga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dalam proses pemulangan jenazah almarhum Basri. Terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri, PPNI Riau, gubernur, dan semua yang terlibat,” ungkap Azrai, salah satu kerabat Basri kepada media. Kenyataan pahit ini menjadi pelajaran bagi keluarga bahwa meski proses pemulangan berjalan lancar, rasa duka tetap tak mampu terhapus.

Insiden penembakan ini melibatkan lima WNI yang diduga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal. Korban-korban tersebut sedang dalam perjalanan pulang melalui jalur ilegal ketika mereka ditembak oleh aparat Malaysia. Selain Basri, empat korban lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih dalam perawatan medis. Menurut informasi dari Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, insiden tragis ini melibatkan dua orang dari Riau, dua orang dari Sumatera Utara, dan satu orang dari Kepulauan Riau.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait insiden penembakan yang mengakibatkan tewasnya Basri:

  1. Latar Belakang Korban: Basri baru bekerja di Malaysia selama dua hingga tiga bulan saat insiden terjadi.
  2. Ciri-ciri Penembakan: Penembakan terjadi saat lima WNI berusaha kembali ke Indonesia melalui jalur ilegal.
  3. Keberadaan Korban: Dua korban berasal dari Riau, dua dari Sumatera Utara, dan satu dari Kepulauan Riau.
  4. Status Korban Lain: Empat orang lainnya mengalami luka-luka dan sedang mendapatkan perawatan medis.
  5. Respons Pemerintah: Pihak berwenang Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk menyelidiki insiden ini.

Setelah kejadian, banyak pihak menyerukan agar segera dilakukan investigasi untuk menuntut keadilan bagi para korban. Tidak hanya keluarga dan kerabat, tetapi juga masyarakat luas merasa prihatin atas kejadian ini. Kementerian Luar Negeri Indonesia dan organisasi terkait telah menyatakan komitmen untuk menangani kasus ini secara serius.

Pihak pemerintah berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, terutama menyangkut keselamatan warga negara Indonesia yang mencari nafkah di luar negeri. Dalam konteks ini, keselamatan Pekerja Migran Indonesia menjadi isu yang harus diperhatikan lebih serius.

Seiring dengan berjalannya waktu, harapan agar semua pihak dapat memperhatikan perlindungan pekerja migran semakin terasa mendesak. Sementara itu, pihak keluarga Basri kembali menghadapi kenyataan pahit kehilangan, menantikan momen pemakaman dan berharap agar insiden serupa tidak terjadi lagi pada warga negara lainnya.

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button