
Jakarta – Tiga hari setelah pengambilan sampel, hasil uji kualitas bahan bakar minyak (BBM) dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS). Hasil tersebut sangat penting mengingat isu terkait BBM oplosan sempat mencuat, terutama setelah Kejaksaan Agung mengungkap dugaan korupsi dalam pengelolaan minyak mentah di Indonesia.
Proses pengujian ini dilakukan setelah pengambilan sampel di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang serta variasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan. Pengambilan sampel mengikuti prosedur yang ketat, dan salah satu titik pengambilan adalah saat kunjungan Komisi XII DPR RI di SPBU Cibubur, Depok.
“Hasil uji laboratorium LEMIGAS menunjukkan bahwa seluruh sampel BBM yang diperiksa berada dalam rentang batasan mutu yang dipersyaratkan (on spec),” ujar Kepala Balai Besar Pengujian Migas/LEMIGAS, Mustafid Gunawan, kepada media. Ini memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa kualitas BBM yang mereka konsumsi terjaga.
Proses pengujian yang dilakukan oleh LEMIGAS menjamin bahwa standar mutu BBM tercapai. Beneath this effort, pengujian melibatkan langkah-langkah berikut:
Pengambilan Sampel: Mengacu pada metode ASTM D4057, proses ini menjamin bahwa pengambilan sampel dilakukan secara manual dengan ketelitian tinggi.
Standarisasi Pengujian: Termasuk pemeriksaan berbagai parameter seperti Angka Oktana (RON), massa jenis, kandungan sulfur, tekanan uap, dan distilasi.
Penilaian Hasil: Mustafid menjelaskan bahwa parameter rancangan tersebut, termasuk RON, diuji untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar yang ditetapkan. Misalnya, nilai RON yang diukur menunjukkan stabilitas dan tidak menyimpang dari spesifikasi yang berlaku.
Metode Pengujian: RON yang menunjukkan kemampuan bahan bakar dalam menahan knocking selama proses pembakaran, diuji menggunakan mesin CFR F-1 berdasarkan metode ASTM D2699.
- Transparansi Hasil: LEMIGAS menekankan pentingnya transparansi hasil pengujian untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BBM yang beredar.
“Pengawasan mutu BBM ini berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 48 Tahun 2005,” kata Plt Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Mirza Mahendra. Ia menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Migas wajib melakukan pengawasan dan pembinaan kualitas BBM yang dijual di dalam negeri secara berkala. Ini demi melindungi konsumen dan memastikan BBM yang digunakan aman tanpa merugikan.
Pengambilan sampel dilakukan pada akhir bulan Februari 2025 dan mencakup total 75 sampel BBM dengan variasi angka oktan (RON 90, RON 92, RON 95, dan RON 98). Hasil uji menunjukkan bahwa:
- RON 90: Rentang nilai antara 90,3 hingga 90,7.
- RON 92: Berkisar antara 92,0 hingga 92,6.
- RON 95: Menunjukkan nilai antara 95,3 hingga 97,2.
- RON 98: Berkisar antara 98,4 hingga 98,6.
Dengan langkah-langkah pengujian yang teliti dan pengawasan yang ketat, pemerintah berupaya menjamin bahwa kualitas BBM di pasar tetap sesuai dengan standar. Melalui upaya ini, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas bahan bakar yang mereka konsumsi akan meningkat, memberikan jaminan bahwa BBM yang digunakan tidak hanya berkualitas, tetapi juga aman.