Teknologi

Heboh USD 1 Jadi Rp 8 Ribu, Google Terbongkar Ada Masalah!

Jakarta – Kehebohan baru muncul di dunia maya ketika nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) tiba-tiba dilaporkan mencapai Rp 8.170,65 di Google Search pada Sabtu, 1 Februari 2025. Angka ini mengundang banyak reaksi, terutama dari pengguna internet yang mempertanyakan kebenarannya. Penguatan nilai tukar rupiah yang tiba-tiba sebesar hampir 50% di platform pencarian ini segera membuat netizen memperdebatkan apa yang terjadi.

Google Indonesia pada Senin kemarin mengakui adanya masalah teknis terkait informasi ini. Dalam keterangan tertulisnya, mereka menyatakan, "Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga." Pengakuan ini membuat banyak orang bertanya-tanya tentang akurasi data yang disediakan Google terkait nilai tukar mata uang.

Melihat heboh yang terjadi, Google menyebutkan bahwa mereka segera berkoordinasi dengan penyedia data untuk memperbaiki kesalahan tersebut. "Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin," jelas perwakilan Google Indonesia. Melalui pantauan Podme, informasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah diperbaiki setelah insiden tersebut.

Perkembangan mengejutkan ini menarik perhatian banyak pengguna internet. Banyak orang mencari tahu lebih lanjut, dan mereka dikejutkan dengan data resmi dari Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan bahwa nilai tukar USD berada di kisaran Rp 16 ribuan. Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, menjelaskan, "Level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya." Ia mengkonfirmasi bahwa tidak ada perubahan mendasar pada nilai tukar yang berlaku, dan bahwa nilai yang ditampilkan tersebut adalah kesalahan.

Dalam rangka membersihkan kekeliruan ini, BI juga melakukan koordinasi dengan Google Indonesia agar perbaikan dapat dilakukan dengan segera. Menurut catatan BI, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah pada 31 Januari 2025 tercatat sebesar Rp 16.312 per dolar AS, jauh dari angka yang menghebohkan tersebut. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya keakuratan data dalam memberikan informasi kepada publik, terutama terkait isu-isu yang dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat.

Sebagai ringkasan, berikut adalah poin-poin penting terkait insiden ini:

  1. Pengakuan Google: Google Indonesia mengonfirmasi adanya kesalahan informasi terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
  2. Valuasi yang Salah: Nilai tukar USD yang muncul di Google terdata Rp 8.170,65, meningkatkan kekhawatiran netizen mengenai keandalan sumber informasi.
  3. Data Resmi Bank Indonesia: BI mengonfirmasi nilai tukar USD sebesar Rp 16 ribuan, menunjukkan adanya ketidaksesuaian drastis dengan data Google.
  4. Tindakan Perbaikan: Google segera berkoordinasi dengan penyedia data untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
  5. Dampak Terhadap Masyarakat: Kesalahan ini menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat terhadap keakuratan informasi nilai tukar yang beredar.

Insiden ini menegaskan pentingnya keterpercayaan sumber informasi di era digital, di mana kesalahan kecil dapat memicu reaksi besar dari masyarakat. Google, yang menjadi rujukan utama bagi banyak orang, harus meningkatkan quality control dalam pemrosesan data untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan senantiasa akurat dan terpercaya. Masyarakat pun diharapkan lebih berhati-hati dan melakukan pengecekan silang terhadap data yang ditemukan, terutama dalam konteks yang dapat berdampak pada keputusan finansial mereka.

Dimas Harsono adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button