Dunia

Hizbullah Ancam Serangan: Israel dan AS Berkejar Waktu Tarik Pasukan

Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Herzog, mengungkapkan bahwa kedua negara tengah merundingkan penarikan pasukan Israel dari Lebanon, di tengah tenggat waktu gencatan senjata yang semakin mendekat dengan Hizbullah. Perundingan ini muncul setelah lebih dari setahun ketegangan yang berlaku di kawasan tersebut, terutama akibat konflik yang melibatkan Israel dan kelompok militan di Jalur Gaza.

Herzog, dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel, menyatakan keyakinannya bahwa Israel akan mencapai kesepahaman dengan pemerintahan, meskipun tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Menurut sumber-sumber media Israel, pihak Israel telah berusaha untuk menunda penyelesaian penarikan pasukan mereka, keputusan yang tampaknya bertentangan dengan komitmen awal berdasarkan gencatan senjata yang dimediasi oleh AS.

Sebagai bagian dari gencatan senjata tersebut, Israel seharusnya menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah Lebanon selatan pada hari Minggu mendatang. Namun, laporan menunjukkan bahwa kesepahaman baru telah dicapai antara Israel dan pemerintahan Biden untuk memperpanjang kehadiran mereka di negara tersebut, sementara Presiden Donald Trump mendesak penyelesaian penarikan pasukan tepat waktu. Hal ini menunjukkan adanya pergulatan diplomatik yang rumit di antara ketiga pihak.

Pejabat Israel menyampaikan bahwa pasukan Lebanon belum dikerahkan dengan cukup cepat di wilayah yang harus ditinggalkan oleh pasukan Israel. Pengunduran ini dipandang penting, terutama untuk menjaga keamanan wilayah tersebut dan mencegah potensi kekosongan yang dapat dimanfaatkan oleh Hizbullah.

Keberadaan Hizbullah sebagai aktor kunci dalam konflik ini sangat signifikan. Mereka telah mengancam untuk melanjutkan serangan roket dan pesawat tak berawak menuju Israel jika pasukan Israel tidak mundur sesuai dengan rencana yang telah disepakati. Ini jelas menciptakan tekanan tambahan bagi Israel dan Amerika Serikat untuk segera menyelesaikan penarikan pasukan dan menghindari eskalasi lebih lanjut dalam konflik.

Dari analisis situasi saat ini, terdapat beberapa poin penting yang perlu dicatat:

  1. Tenggat Gencatan Senjata: Gencatan senjata ini merupakan hasil negosiasi internasional yang bertujuan untuk mengakhiri kekerasan yang berkepanjangan. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada keterlibatan dan komitmen semua pihak.

  2. Peran Amerika Serikat: Amerika Serikat selaku mediator memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan waktu penarikan pasukan Israel, yang kini tampaknya dibagi antara keinginan untuk penarikan cepat dan kebutuhan untuk memperpanjang kehadiran demi stabilitas.

  3. Hizbullah sebagai Ancaman: Ancaman dari Hizbullah untuk melanjutkan serangan menunjukkan pentingnya keamanan dan kesiapan untuk menghadapi risiko yang mungkin timbul jika Israel gagal memenuhi tenggat waktu penarikan.

  4. Kesiapan Angkatan Bersenjata Lebanon: Kecepatan dan kesiapan pasukan Lebanon untuk mengisi kekosongan pasukan Israel menjadi faktor krusial dalam menjaga keamanan di wilayah sensitif tersebut.

Ketegangan ini menunjukkan bagaimana dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah senantiasa berubah dan penuh tantangan. Setiap langkah yang diambil oleh Israel, Amerika Serikat, dan Hizbullah memiliki dampak langsung pada situasi keamanan, baik di Lebanon maupun di Israel. Dengan tenggat waktu yang semakin mendekat, semua pihak harus bergerak cepat untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih lanjut.

Guntur Wibowo

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button