Gadget

Honor Investasi US$10 Miliar untuk Kembangkan AI dan Saingi Huawei

Honor, perusahaan ponsel pintar yang berawal sebagai unit dari Huawei, telah mengumumkan rencana ambisius untuk menginvestasikan sebesar US$10 miliar atau setara dengan Rp165,2 triliun. Investasi ini direncanakan akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, dengan fokus utama pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). CEO Honor, James Li, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk tidak hanya memperkuat posisi Honor dalam industri ponsel pintar tetapi juga untuk memperluas jangkauan produk yang ditawarkan perusahaannya, termasuk sistem PC, tablet, dan perangkat yang dapat dikenakan (wearables) yang didukung oleh teknologi AI.

Dalam konteks ini, investasinya mencerminkan tren yang lebih luas di industri teknologi di China, di mana baik pemerintah maupun sektor swasta semakin gencar berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan AI. Honor, yang berkantor pusat di Shenzhen, melihat pengembangan teknologi ini sebagai kunci untuk inovasi dan peningkatan kemampuan produk di masa mendatang.

Ini bukanlah langkah pertama bagi Honor setelah menyelesaikan restrukturisasi pemegang saham pada Desember 2024, yang memposisikan perusahaan lebih dekat pada rencana penawaran umum perdana (IPO). Meskipun demikian, hingga saat ini, perusahaan masih belum mengumumkan waktu pasti untuk melantai di bursa saham. Restrukturisasi ini menjadi salah satu fondasi bagi Honor untuk melangkah lebih jauh dalam industri yang kompetitif ini.

Honor menghadapi tantangan serius dari pesaing utama seperti Huawei dan Vivo. Meskipun Honor memasuki pasar sebagai pemain utama, pada tahun lalu, perusahaan ini terjun ke posisi keempat dalam hal pengiriman ponsel di China dengan pangsa pasar sebesar 14,9%. Di sisi lain, Huawei masih terus berupaya mempertahankan kekuatannya, sementara Vivo menunjukkan pertumbuhan pesat. Dalam upaya untuk membangun kembali posisi pasarnya, Honor optimis bahwa investasi dalam AI akan memberikan dampak positif.

Pemerintah Shenzhen juga memberikan dukungan yang signifikan bagi Honor, termasuk dalam bentuk pendanaan untuk penelitian dan pengembangan, keringanan pajak, serta bantuan untuk memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan teknologi dalam negeri, sekaligus menciptakan kompetisi yang lebih sehat diantara perusahaan-perusahaan teknologi yang ada.

Di tengah ambisi besar tersebut, Honor ingin menjadi lebih dari sekadar produsen ponsel pintar. Rencana pengembangan AI yang ambisius ini mencakup beberapa aspek penting yang akan diperhatikan oleh perusahaan:

1. Inovasi produk: Dengan penggunaan AI, Honor berencana untuk meningkatkan performa dan fitur produk, sehingga mampu bersaing lebih kuat di pasar.

2. Ekspansi produk: Tidak hanya fokus pada ponsel pintar, tetapi juga merambah ke perangkat lain, seperti tablet dan perangkat wearable yang dimodernisasi dengan teknologi AI.

3. Kolaborasi dengan startup: Honor akan terus mencari kemitraan dengan perusahaan rintisan yang memiliki keahlian dalam bidang AI, untuk memperkuat inovasi teknologi dan mempercepat pengembangan produk.

4. Peningkatan pengalaman pengguna: Implementasi AI dalam produk diharapkan dapat meningkatkan interaksi pengguna, memberikan pengalaman yang lebih personal dan intuitif.

Honor optimis bahwa dengan langkah ini, mereka dapat mengubah dinamika peta persaingan dalam industri teknologi, terutama dalam konteks global yang semakin terfokus pada inovasi berbasis AI. Rencana investasi ini diharapkan tidak hanya akan membawa keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekosistem teknologi di China. Dengan semua langkah strategis yang diambil, Honor berupaya untuk tidak hanya bersaing dengan Huawei tetapi juga memimpin perubahan dalam cara kita berinteraksi dengan teknologi sehari-hari.

Budi Santoso adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button