
Jelang dimulainya MotoGP 2025 pada 2 Maret mendatang, tim Honda telah mengidentifikasi sejumlah kelebihan dan kelemahan yang mencirikan persiapan mereka dalam kompetisi yang sangat kompetitif ini. Musim sebelumnya, Honda menghadapi tantangan besar, terhitung dari performa motor yang dianggap terburuk di antara tim pabrikan yang berpartisipasi di MotoGP. Hal ini semakin mengemuka mengingat era baru yang dimasuki setelah ditinggal Marc Marquez, yang selama ini menjadi andalan tim.
Salah satu kelebihan yang ditemukan Honda adalah kemajuan pada aspek pengendalian motor. Menurut laporan dari Jack Appleyard dari Dorna, selama sesi latihan di Sirkuit Buriram, performa motor Honda menunjukkan peningkatan, terutama selama 15 menit terakhir latihan ketika Q1 dan Q2 berlangsung. Dalam satu lap, motor Honda dikabarkan lebih baik dan lebih ramah pengendara, membawa secercah harapan bagi tim menjelang musim baru.
Dalam konteks ini, terdapat beberapa poin penting yang menjadi kelebihan Honda menjelang MotoGP 2025:
Peningkatan Perangkat Elektronik: Perubahan yang diterapkan oleh Alberto Puig pada perangkat elektronik di motor Honda menunjukkan hasil positif. Hal ini diungkapkan oleh Johann Zarco yang merasakan peningkatan kepercayaan diri saat mengendarai motor baru Honda.
Pengalaman Pembalap: Honda tetap mempertahankan pembalap berpengalaman seperti Joan Mir dan Luca Marini. Ini menjadi keuntungan bagi tim karena mereka diharapkan mampu memanfaatkan pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan di lintasan.
- Teknik Dasar yang Ditingkatkan: Menurut Appleyard, ada peningkatan dalam hal teknik yang diterapkan dalam balapan, yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka waktu penuh sebuah balapan.
Namun, meskipun terdapat kelebihan tersebut, kelemahan yang dimiliki Honda juga tak bisa diabaikan. Kelemahan ini terutama berkaitan dengan performa motor dan penguasaan sirkuit dalam jarak panjang. Berikut adalah beberapa kelemahan yang teridentifikasi:
Masalah Ketahanan Ban: Salah satu kekhawatiran terbesar tim Honda adalah soal ketahanan dan performa ban. Pembalap mungkin akan mendapatkan keunggulan di awal balapan, tetapi akan kesulitan menjaga posisi mereka lebih lama di lap-lap terakhir.
Pemaksimalan Motor yang Terbatas: Appleyard juga menyoroti pembalap Honda yang kesulitan untuk memaksimalkan sepeda motor dalam jarak penuh. Buktinya, mereka seringkali menunjukkan performa baik pada awal balapan, namun kemudian melorot ke belakang seiring berjalannya waktu.
- Keterbatasan dalam Sprint Race: Di beberapa titik, Honda menunjukkan bahwa mereka kurang kompetitif dalam berbagai jenis balapan, khususnya sprint race, di mana kecepatan dan strategi menjadi sangat krusial.
Menjelang musim 2025, Honda melakukan beberapa perubahan dalam komposisi tim yang dianggap strategis. Mereka memilih untuk merekrut Somkiat Chantra sebagai pengganti Takaaki Nakagami, yang akan berfokus pada pengembangan motor sebagai test rider bersama Aleix Espargaro. Selain itu, Romano Albesiano telah dilantik sebagai direktur teknis baru tim, menambah harapan baru bagi Honda dalam mengejar ketertinggalan dari tim lainnya.
Dengan berbagai perubahan yang dilakukan dan tantangan yang harus dihadapi, Honda tampaknya sedang pada jalur yang tepat untuk memperbaiki performa mereka di ajang MotoGP. Keputusan-keputusan strategis, serta pagi pengendara yang berpengalaman, diharapkan mampu memberikan Honda kesempatan untuk bersaing lebih kompetitif dalam balapan mendatang, meskipun tetap harus menghadapi isu-isu yang ada dengan serius. Perjalanan Honda di MotoGP 2025 akan menjadi menarik untuk disaksikan, seiring mereka berupaya memenuhi ekspektasi penggemar dan kembali menanjak di peta persaingan balap motor dunia.