Ifan Seventeen Bantah Tudingan Jabatan Dirut PFN Soal Prabowo

Musisi sekaligus Direktur Utama PT Perusahaan Film Negara (PFN), Riefian Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, memberikan penjelasan resmi mengenai penunjukannya sebagai pemimpin lembaga perfilman. Dalam klarifikasinya, Ifan membantah bahwa posisinya tersebut berkaitan dengan lagu yang diciptakannya tentang Presiden Prabowo Subianto atau kedekatannya dengan sosok yang kini menjabat sebagai presiden. Penegasan ini disampaikan Ifan dalam sebuah wawancara eksklusif yang ditayangkan di Channel YouTube Podme.id pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Ifan menegaskan bahwa klaim yang menyebutkan bahwa penunjukannya sebagai Dirut PFN hanya didasarkan pada hubungan pribadinya atau lagu-lagunya tentang Prabowo adalah tidak benar. "Saya adalah seniman, dan bagi saya, berkarya harus berdasarkan kejujuran. Itu prinsip saya sejak dahulu dalam bermusik," ujarnya.

Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa lagu "Pernah di Sana" yang ditulisnya tidak hanya terinspirasi oleh perjalanan hidup Prabowo, tetapi juga mencakup kisah banyak orang yang berjuang untuk bangkit dari kegagalan dan kesalahan masa lalu. "Waktu itu saya mengangkat sosok Pak Prabowo karena kita tahu beliau melewati berbagai kekalahan sebelum akhirnya dilantik sebagai presiden. Namun, lagu ini bukan hanya tentang beliau, melainkan refleksi perjalanan hidup banyak orang," tambahnya.

Meskipun Ifan Seventeen dikenal sebagai musisi, ia tidak asing dengan dunia perfilman. Ia menjelaskan bahwa ia telah terlibat dalam industri ini sejak 2019, ketika mendirikan rumah produksi (production house). "Saya punya PH sejak 2019. Tahun 2021, saya menjadi executive producer untuk salah satu film yang sukses di platform OTT milik pemerintah. Selain itu, pada 2020, saya juga memproduseri sekaligus berperan dalam film ‘Kemarin’," jelasnya, menegaskan pengalamannya dalam bidang yang baru ia geluti.

Jika sebelumnya ada keraguan terhadap kemampuannya dalam memimpin PFN, Ifan kini menunjukkan komitmennya untuk membenahi lembaga tersebut. "Sebagai direktur utama yang baru dilantik, saya akan melakukan pembenahan internal terlebih dahulu. Ada banyak masalah di PFN, termasuk kesejahteraan pegawainya. Saya ingin memastikan industri perfilman Tanah Air semakin maju dan PFN bisa menjadi tempat yang mendukung para insan perfilman," ungkap Ifan.

Dalam upayanya memajukan PFN, Ifan berencana untuk menerapkan beberapa langkah strategis yang mencakup:

  1. Revitalisasi Proyek Film: Membuka kesempatan bagi sineas muda untuk berkarya dan menyajikan karya-karya yang berkualitas.

  2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia: Meningkatkan kesejahteraan pegawai PFN agar dapat bekerja secara optimal dan merasa nyaman di tempat kerja mereka.

  3. Kemitraan Strategis: Membangun kerja sama dengan pelaku industri film lainnya untuk saling mendukung dan menghimpun sumber daya.

  4. Inovasi dan Teknologi: Menerapkan inovasi teknologi dalam produksi film untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil karya.

  5. Promosi Film Lokal: Mendorong dan mempromosikan film-film lokal agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Ifan Seventeen yang selamat dari tsunami Banten kini berpindah dari panggung musik ke dunia perfilman dengan harapan memberi dampak positif. Dia berharap bahwa under kepemimpinannya, PFN dapat mencapai kemajuan yang signifikan dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di industri perfilman Indonesia. Seiring dengan langkah-langkahnya yang ambisius dan berkomitmen, dunia perfilman Tanah Air diharapkan dapat berkembang dengan pesat, melahirkan tidak hanya karya-karya berkualitas, tetapi juga menciptakan suasana yang mendukung bagi para sineas.

Exit mobile version