IHSG Berpotensi Rebound: Momen Pemulihan Pasca Pelemahan Besar!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penutupan yang signifikan kemarin, jatuh sebesar 3,84% pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025. Penurunan ini diiringi dengan catatan net sell asing sebesar Rp2,57 triliun, dengan saham-saham seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi yang paling banyak dijual oleh investor asing. Seiring dengan agenda penting yang akan datang, IHSG berpotensi untuk rebound.

Di pasar global, bursa saham Amerika Serikat juga mengalami penurunan yang menyebar ke berbagai sektor. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,62%, S&P 500 anjlok 1,07%, dan Nasdaq Composite merosot hingga 1,71%. Semua ini terjadi menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan akan diumumkan hari ini. Dalam kebijakan tersebut, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, yang menjadi perhatian utama bagi para investor.

Ketegangan geopolitik juga memengaruhi sentimen pasar. Diskusi mengenai gencatan senjata antara Rusia dan AS terkait konflik di Ukraina belum memberikan cukup daya dorong bagi pasar global. Meskipun adanya berita positif mengenai upaya memitigasi ancaman ekonomi di China, yang menyusul rilis data konsumsi dan produksi yang lebih baik dari ekspektasi, hal ini tampaknya belum mampu meredakan dampak negatif yang dirasakan di pasar modal.

Di sisi lain, bursa Asia-Pasifik menunjukkan tanda-tanda positif, terangkat oleh rebound di Wall Street. Misalnya, indeks Nikkei 225 di Jepang meningkat 1,20% dan Hang Seng di Hong Kong melonjak 2,46%. Kenaikan ini dapat menjadi sinyal positif menjelang perdagangan IHSG yang mulai dibuka kembali hari ini.

Berdasarkan analisis dari BRI Sekuritas, IHSG hari ini berpotensi untuk rebound, dengan level support berada di kisaran 6.070-6.150 dan resistensi di 6.300-6.320. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan adalah sebagai berikut:

  1. BBCA: Dapat dicermati untuk spesifikasi pembelian di area 8.200-8.300, dengan level cutloss jika harga bergerak di bawah 8.000. Berdasarkan proyeksi, potensi kenaikan short term bisa mencapai 8.400-8.575.

  2. BBNI: Dapat dibeli pada kisaran 4.080-4.180, dengan cutloss di bawah 4.020. Perkiraan kenaikan harga dalam jangka pendek bisa sampai 4.260-4.330.

  3. ASII: Rekomendasi untuk spesifikasi beli di area 4.600-4.620, dengan cutloss jika harga menembus ke bawah 4.580. Proyeksi potensi harga bisa mencapai 4.670-4.730.

  4. JPFA: Tersedia untuk spesifikasi beli di harga 1.990, dengan cutloss di bawah 1.950. Prediksi untuk kenaikan jangka pendek dapat mencapai 2.040-2.070.

Dalam kondisi pasar saat ini, penting bagi investor untuk tetap waspada dan mempertimbangkan tingkat risiko yang ada. Mengingat volatilitas yang tinggi, pengambilan keputusan harus berdasarkan analisis yang matang. Dengan momen ini, IHSG memiliki peluang untuk pulih dari penurunan yang cukup tajam sebelumnya, selama investor tetap optimis terhadap prospek pasar ke depan.

Berita Terkait

Back to top button