![IHSG Hari Ini Ambles Lebih dari 2% Tertekan Saham Energi](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/IHSG-Hari-Ini-Ambles-Lebih-dari-2-Tertekan-Saham-Energi.webp.webp)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam lebih dari 2 persen pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (7/2/2025). IHSG dibuka di posisi 6.875 dan bergerak dalam rentang 6.656-6.875. Pada pukul 09.17 WIB, IHSG tercatat melemah sebesar 149,371 poin atau setara dengan 2,17%, sampai mencapai level 6.726.
Menurut data yang dipublikasikan, volume perdagangan hari ini mencapai 2,9 miliar lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,7 triliun. Frekuensi perdagangan yang tercatat mencapai 226.138 kali. Dalam pergerakan IHSG hari ini, terlihat bahwa 94 saham mengalami kenaikan, sedangkan 371 saham mengalami penurunan. Sementara itu, ada 135 saham yang tidak mengalami perubahan harga.
Sektor energi menjadi faktor utama yang menekan IHSG hari ini, mengalami penurunan signifikan sebesar 4,20%. Selain sektor energi, sektor-sektor lain juga mencatatkan penurunan, antara lain:
- Sektor Bahan Baku: melemah sebesar 0,273%
- Sektor Infrastruktur: anjlok hingga 2,47%
- Sektor Konsumsi Primer: berkurang sebesar 1,28%
Di sisi lain, hanya sektor keuangan yang mencatatkan kenaikan pada hari ini, dengan tambahan 1,19 poin atau 0,09%. Meskipun ISHG mengalami penurunan yang signifikan, saham unggulan di indeks LQ45 juga ikut ambles dengan penurunan sekitar 0,31%. Index Jakarta Islamic Index (JII) mengalamai penurunan sebesar 1,14%, sementara Investor33 melemah hingga 0,19%.
Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG akan melanjutkan fase konsolidasi pada perdagangan hari ini dengan kisaran pergerakan di level 6.842 hingga 6.913, di mana level support ditetapkan pada 6.800. Proyeksi ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan data terkini.
Sementara itu, hingga tanggal 5 Februari 2025, investor asing tercata melakukan aksi jual bersih yang signifikan sebanyak Rp 956 miliar. Dalam pandangan Mirae, meskipun data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang stabil, tantangan besar masih harus dihadapi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonominya di tahun ini. Hal ini didukung oleh ketidakpastian global, perlambatan di ekonomi China, serta berbagai kebijakan perdagangan yang berlaku.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tekanan dari faktor eksternal dan internal cukup berat bagi IHSG untuk melakukan pemulihan di tengah situasi pasar yang volatile. Pegangan investor terhadap saham-saham energi menjadi lebih longgar, di mana berkurangnya minat terhadap sektor tersebut berkontribusi besar pada penurunan IHSG.
Pergerakan IHSG ke depannya akan bergantung pada banyak faktor, termasuk respons investor terhadap keputusan kebijakan moneter, kondisi perekonomian global, dan dampak dari aksi jual yang dilakukan oleh investor asing. Masyarakat investor diharapkan untuk tetap memantau situasi pasar dan melakukan analisis yang tepat sebelum mengambil keputusan investasi. Adanya fluktuasi dalam pasar saham menunjukkan pentingnya nilai diversifikasi dalam portofolio investasi untuk mengurangi risiko yang mungkin dihadapi.