Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025, dengan lonjakan 1,32 persen atau 86,44 poin, mencapai level 6.617. Penguatan ini mencerminkan tren positif di pasar saham Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang beragam.
Sepanjang perdagangan hari ini, total volume saham yang diperdagangkan mencapai 15,85 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp12,30 triliun. Aktivitas perdagangan menunjukan dinamika yang cukup tinggi dengan total frekuensi transaksi sebanyak 1,06 juta kali. Hal ini menunjukkan minat investor yang besar di pasar saham Indonesia.
Dalam penutupan perdagangan, sebanyak 410 saham mengalami penguatan, sementara 184 saham mengalami penurunan, dan 201 saham lainnya stagnan. Hal ini menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap potensi pertumbuhan di berbagai sektor.
Beberapa sektor yang mencatatkan kenaikan signifikan hari ini antara lain:
- Sektor Teknologi naik 5,47 persen
- Sektor Energi menguat 2,68 persen
- Sektor Kesehatan meningkat 2,34 persen
- Sektor Bahan Baku naik 2,23 persen
- Sektor Siklikal naik 1,99 persen
- Sektor Properti menguat 1,87 persen
- Sektor Industri juga mencatatkan kenaikan 1,74 persen
- Sektor Transportasi meningkat 0,92 persen
- Sektor Keuangan naik 0,71 persen
Di sisi lain, terdapat beberapa sektor yang mengalami penurunan, yaitu sektor non-siklikal yang turun 0,52 persen dan sektor infrastruktur yang sedikit merosot 0,04 persen. Walaupun begitu, penguatan di beberapa sektor utama menunjukkan bahwa investor masih memiliki kepercayaan terhadap kinerja saham-saham di bursa saham Indonesia.
Dalam rangkaian pergerakan saham, beberapa saham mencuri perhatian dan menjadi top gainers. Saham-saham ini mengalami lonjakan harga yang signifikan, antara lain:
- PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) naik 34,72 persen ke level Rp194
- PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) meningkat 34,00 persen ke level Rp67
- PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) naik 25,00 persen ke level Rp190
Kenaikan saham-saham ini menunjukkan minat yang kuat dari investor terhadap perusahaan-perusahaan yang sedang dalam fase pertumbuhan yang baik. Namun, potensi risiko juga tetap ada, seperti dampak dari fluktuasi harga komoditas dan kebijakan ekonomi yang dapat memengaruhi pasar.
Di sisi lain, ada beberapa saham yang tergerus dan menjadi top losers, yaitu:
- PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) turun 25,00 persen ke level Rp1.950
- PT Langgeng Makmur Industri Tbk (LMPI) merosot 15,62 persen ke level Rp135
- PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) anjlok 11,29 persen ke level Rp55
Meskipun terjadi penurunan pada beberapa saham, secara keseluruhan, IHSG menunjukkan sinyal positif yang bisa menjadi pertanda bagi potensi perbaikan lebih lanjut di pasar saham Indonesia. Investor diharapkan tetap cermat dan mengikuti perkembangan pasar serta berita ekonomi yang berpengaruh.
Perdagangan juga dimeriahkan oleh saham-saham yang aktif diperdagangkan, seperti PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Aktivitas yang tinggi di saham-saham ini menandakan minat investor yang berkelanjutan dan potensi pertumbuhan di sektor perbankan dan teknologi.
Kondisi positif ini diharapkan dapat terus berlanjut ke depan, seiring dengan peningkatan fundamental ekonomi domestik dan perbaikan iklim investasi yang lebih baik.