
India telah mengambil langkah signifikan dalam memperkuat kemampuan pertahanannya dengan menyetujui pengadaan 156 Helikopter Tempur Ringan (LCH) buatan dalam negeri senilai lebih dari Rp120 triliun. Kesepakatan ini merupakan langkah strategis yang ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan setelah mendapat persetujuan dari Komite Kabinet Keamanan. LCH, yang diproduksi oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL), akan dikirimkan kepada Angkatan Darat dan Angkatan Udara India dengan rincian 90 helikopter untuk Angkatan Darat dan 66 untuk Angkatan Udara.
Salah satu alasan utama India memprioritaskan pembelian LCH buatan dalam negeri adalah untuk mendukung industri pertahanan lokal. Kebijakan ini sejalan dengan inisiatif “Make in India” yang digalakkan oleh Perdana Menteri Narendra Modi, bertujuan untuk meningkatkan produksi domestik dan menciptakan lapangan kerja. Dengan lebih dari 620 miliar rupee yang dialokasikan untuk proyek ini, HAL diperkirakan akan menjadi pendorong utama dalam industri pertahanan serta menciptakan kesempatan bagi banyak perusahaan kecil dan menengah untuk ikut berpartisipasi dalam rantai pasokan.
LCH Prachand dianggap sebagai helikopter serang superior yang tidak hanya mampu beroperasi di ketinggian ekstrem, tetapi juga memiliki kemampuan tempur yang mumpuni. Helikopter ini mampu lepas landas dan mendarat di ketinggian 5.000 meter, menjadikannya satu-satunya helikopter di dunia yang memiliki spesifikasi tersebut. Kemampuan ini sangat penting mengingat India berbatasan dengan Pakistan dan China, serta sering beroperasi di wilayah yang memiliki kondisi geografis menantang seperti gletser Siachen dan pegunungan Ladakh Timur.
Dari segi teknologi, LCH dilengkapi dengan sistem pertahanan udara yang efektif. Helikopter ini dapat menembakkan berbagai jenis rudal, baik udara-ke-darat maupun udara-ke-udara, untuk menetralkan ancaman dari sistem pertahanan udara musuh. Kelebihan lainnya adalah kemampuannya mendukung peperangan berbasis jaringan berkat sistem komunikasi dan berbagi data yang canggih.
Proyek LCH dimulai sebagai respon terhadap konflik Kargil pada tahun 1999, yang menunjukkan kebutuhan mendesak akan helikopter tempur yang dapat beroperasi di ketinggian ekstrem. HAL telah melakukan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan ini, dan kesepakatan terbaru untuk 156 helikopter menjadi pesanan terbesar dalam sejarah perusahaan. Hal ini juga mencerminkan komitmen India untuk tidak hanya meningkatkan kemandirian dalam sektor pertahanan, tetapi juga kemampuan teknologinya.
Dengan investasi besar dalam LCH, India juga aktif memperkuat angkatan bersenjatanya dengan akuisisi lainnya, seperti senjata dan peralatan yang diproduksi dalam negeri, termasuk sistem artileri canggih. Sebelumnya, Dewan Akuisisi Pertahanan India menyetujui pembelian senjata senilai lebih dari 540 miliar rupee, termasuk peningkatan mesin untuk tank T-90 dan torpedo untuk Angkatan Laut. Dengan langkah-langkah ini, India bertujuan untuk menciptakan kekuatan militer yang lebih kuat dan mandiri.
Secara keseluruhan, keputusan India untuk membeli 156 LCH buatan dalam negeri mencerminkan visi jangka panjang negara ini dalam membangun kapasitas pertahanan yang kuat dan berkelanjutan. Ini juga menyoroti pentingnya kemampuan industri lokal dalam memenuhi tuntutan modernisasi angkatan bersenjata, sekaligus memperkuat ekonomi domestik serta menciptakan jaringan kerja yang lebih luas di sektor pertahanan. Seiring dengan perkembangan ini, India berpotensi untuk menjadi pemain utama dalam industri pertahanan global.