Indonesia Bangun Rumah Sakit Gaza untuk Ibu dan Anak: Harapan Baru

Indonesia akan segera membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Gaza, dengan proses pembangunan yang direncanakan dimulai pada bulan depan. Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif kemanusiaan Indonesia untuk mendukung warga Palestina, terutama perempuan dan anak-anak yang sering menjadi korban dalam konflik yang berkepanjangan di kawasan tersebut.

RSIA Indonesia akan dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi yang terletak di dekat Rumah Sakit Al-Rantisi, di lingkungan Nasser, Gaza. Tanah untuk pembangunan rumah sakit ini disumbangkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, menandakan kerjasama erat antara kedua negara dalam upaya penyediaan layanan kesehatan yang lebih baik.

Proyek yang diinisiasi oleh Kelompok Kerja Aqsa (AWG) dan Maemuna Center Indonesia ini didukung oleh pemerintah Indonesia dan didanai melalui donasi masyarakat serta lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dengan anggaran mencapai Rp 402 miliar, RSIA diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik bagi ibu dan anak, dua kelompok yang paling terdampak oleh konflik bersenjata di Gaza.

Menurut Muhammad Anshorullah, Ketua AWG, RSIA ini lahir dari kepedulian terhadap mayoritas korban genosida yang menimpa warga sipil, khususnya anak-anak dan wanita. Ia menyatakan, “Kami berharap rumah sakit ini dapat memberikan layanan kesehatan yang memadai bagi mereka.” Hal ini relevan mengingat laporan dari berbagai sumber yang menunjukkan bahwa lebih dari 48.000 warga Palestina telah tewas sejak serangan Israel dimulai pada Oktober 2023, dengan sekitar 70% dari jumlah tersebut terdiri dari perempuan dan anak-anak.

Fasilitas baru ini akan menjadi rumah sakit kedua yang mengusung nama Indonesia, menyusul Rumah Sakit Indonesia yang telah beroperasi di Gaza Utara sejak 2015. Keberadaan rumah sakit sebelumnya selama ini menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dan Palestina. Anshorullah juga menegaskan bahwa RSIA di Gaza akan semakin memperkuat hubungan tersebut.

Langkah ini merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang dijalankan oleh Indonesia, yang secara konsisten menyuarakan dukungan bagi Palestina. Baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia bersama badan lain seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan kampanye solidaritas dengan target penggalangan dana sebesar $200 juta untuk mendukung pembangunan kembali Gaza.

Dalam pelaksanaan pembangunan RSIA, tim dari Maemuna Center dan AWG direncanakan akan melakukan survei lokasi dalam beberapa minggu ke depan, dengan target mulai pembangunan paling lambat akhir April 2025. Selain itu, LSM Indonesia berkomitmen untuk mendorong penggalangan dana guna mendukung proyek ini.

Walaupun berada dalam kondisi yang penuh tantangan akibat konflik, RSIA Indonesia ini diharapkan dapat menjadi sinyal optimisme bagi warga Gaza. Pembangunan rumah sakit tersebut bukan hanya memastikan akses layanan kesehatan, tetapi juga bukti nyata solidaritas Indonesia untuk Palestina. “Keberadaan RSIA bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga pernyataan tentang kepedulian kemanusiaan dan persaudaraan kita,” ungkap Onny Firyanti Hamidi, Ketua Maemuna Center Indonesia.

RSIA Indonesia sebagai proyek kemanusiaan di Gaza akan menghadapi tantangan tersendiri, tetapi komitmen rakyat Indonesia untuk membantu sesama tetap kuat. Dengan rumah sakit yang semakin terbatas dan kebutuhan kesehatan yang mendesak, harapan akan munculnya fasilitas baru ini menjadi titik terang bagi banyak orang di Gaza yang membutuhkan pelayanan medis yang layak.

Berita Terkait

Back to top button