
Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk meningkatkan kualitas dan jumlah talenta informatika. Riset yang dilakukan oleh Dicoding mengungkapkan bahwa negara ini memerlukan 23 juta tenaga ahli di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kebutuhan tersebut muncul seiring dengan ambisi pemerintah untuk menempatkan kontribusi sektor teknologi informasi terhadap Produk Domestik Bruto (GDP) menjadi 10 persen di tahun 2045, meningkat dari angka 4 persen di tahun 2024.
Narenda Wicaksono, CEO Dicoding, menjelaskan bahwa untuk mencapai target ambisius tersebut, perlu adanya akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas. "Kita perlu memastikan kapasitas pendidikan informatika memadai dan scalable, serta menyelenggarakan program pelatihan IT yang berkualitas," ujarnya dalam keterangannya.
Data penting lain yang muncul dari riset ini adalah bahwa hampir separuh talenta informatika menilai kesuksesan mereka tidak hanya bergantung pada pendidikan formal, tetapi juga pada pengalaman praktik dan pelatihan informal. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, universitas, dan lembaga pengembangan talenta seperti Dicoding sangat berperan dalam menciptakan 23 juta talenta berkualitas ini.
Ada beberapa langkah yang diusulkan untuk membina talenta informatika di Indonesia:
Pendidikan Luas dan Masif: Perluasan akses pendidikan tidak hanya pada institusi formal tetapi juga melalui platform pelatihan online.
Program Pelatihan: Menyelenggarakan program pelatihan yang fokus pada keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Keterlibatan Semua Pihak: Mendorong sinergi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan untuk bersama-sama menyiapkan generasi yang mampu bersaing secara global.
- Afirmasi Sertifikasi Non-Formal: Industri perlu mengakui dan memberikan nilai pada sertifikasi yang didapatkan melalui pelatihan non-formal.
Menurut Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, semua elemen masyarakat berperan penting dalam upaya ini. "Untuk maju, kita harus relevan di mata dunia, sehingga mereka melihat Indonesia bukan sebagai pasar, tetapi juga sebagai produsen," tegasnya. Irene juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam membina talenta Indonesia dan menggugah komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan Indonesia Emas.
Melalui kebijakan dan program yang ada, seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pemerintah diharapkan dapat memperluas landasan pengembangan talenta informatika. Di sisi lain, industri diimbau untuk berinvestasi lebih banyak dalam pelatihan tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekosistem pembelajaran inklusif.
Mengadopsi pendekatan kolaboratif ini, Indonesia bisa memastikan ketersediaan talenta informatika yang memiliki daya saing tinggi, mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, serta memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi teknologi di Asia Pasifik.
Sebagai contoh nyata, program kerja sama lintas pemangku kepentingan seperti Bangkit telah berhasil melahirkan lebih dari 20.000 talenta informatika. Muriel, Country Marketing Manager Google Indonesia, menyatakan bahwa akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas adalah kunci untuk menempa talenta muda Indonesia agar dapat memberikan dampak positif bagi ekosistem teknologi nasional.
Kisah sukses di bidang teknologi juga terlihat dari pengalaman Andi Wijaya, seorang pemuda asal Serang, yang mengikuti program Indonesia Android Kejar dari Google. Andi kini bekerja di Accenture sebagai Business Architecture Specialist setelah mendapatkan pendidikan di Dicoding, yang membantunya mengembangkan keterampilan teknis dan kepemimpinan.
Sebagai langkah lanjut, diharapkan upaya untuk meningkatkan kapasitas talenta informatika ini dapat berlanjut, agar Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai konsumen teknologi, tetapi juga dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan inovasi global.