
Pelatih tim nasional Indonesia U-20, Indra Sjafri, memberikan tanggapan terkait hasil pertandingan timnya yang kalah 0-3 dari Timnas Iran di laga pembuka Grup C Piala Asia U-20 2025. Meskipun hasil tersebut menempatkan Garuda Muda di posisi juru kunci dengan nol poin dan selisih gol minus tiga, Indra menegaskan bahwa performa anak asuhnya tidak bisa dikategorikan sebagai buruk.
Setelah pertandingan yang dihelat pada Kamis lalu, Indra Sjafri mengungkapkan, “Kami tidak bermain begitu buruk, tetapi kami tidak punya antisipasi yang bagus untuk umpan-umpan silang mereka. Selain itu, antisipasi bola-bola atas, dan duel satu lawan satu kami lemah.” Pernyataan ini menyoroti kelemahan tim dalam menghadapi serangan lawan, khususnya dalam situasi bola mati dan umpan silang.
Ketiga gol yang tercipta dalam pertandingan ini memang sangat dipengaruhi oleh strategi permainan Iran yang memanfaatkan umpan silang secara efektif. Gol-gol itu dihasilkan dari sundulan Hesam Nafari Nogourani pada menit kelima, sepakan akrobatik Esmail Gholizadeh pada menit ke-63, dan tandukan Mobin Dehghan pada menit ke-70. Meskipun Indonesia memiliki beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan, pertahanan kokoh Iran dan penyelamatan cemerlang dari kiper Arsha Shakouri menghalangi usaha tersebut.
Indra juga memaparkan bahwa timnya sebenarnya memiliki kesempatan untuk melakukan serangan balik, dan ada beberapa momen di mana mereka hampir menciptakan peluang berbahaya. Namun, meski telah berusaha, Garuda Muda tidak mampu mengeksekusi peluang tersebut dengan baik. “Sebenarnya kami punya kesempatan untuk lakukan serangan balik, dan ada beberapa kali bisa membuat peluang,” tambah Indra yang terkenal berpengalaman dalam mengembangkan tim muda, terutama setelah sukses membawa Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2023.
Dengan hasil ini, langkah Indonesia dalam turnamen masih panjang. Indra merencanakan untuk melakukan analisis mendalam menjelang pertandingan berikutnya melawan Uzbekistan, yang merupakan juara bertahan, pada Minggu (16/2). “Ya nanti kita lihat, karena kami baru melihat pertandingan dia melawan Yaman, dan kami coba analisis dulu,” tegasnya.
Dalam konteks yang lebih luas, kekalahan tim U-20 ini memberikan pelajaran berharga bagi para pemain untuk lebih fokus pada strategi antisipasi dan penguasaan bola. Fokus pada penguatan di sektor lini belakang serta peningkatan dalam duel individu bisa menjadi hal penting untuk diperbaiki jelang pertarungan berikutnya. Ketidakberdayaan saat mengantisipasi umpan silang menjadi sorotan utama, dan perbaikan di sektor tersebut menjadi kunci untuk mendapatkan hasil lebih baik di pertandingan mendatang.
Dengan dukungan para pendukung, harapan masih ada bagi tim Indonesia U-20 untuk bangkit dan memberikan perlawanan yang lebih berarti. Setiap pertandingan di Piala Asia adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang, baik bagi pemain muda maupun pelatih. Indra sjafri optimis bahwa dengan latihan dan persiapan yang tepat, anak asuhnya akan mampu memberikan performa yang lebih baik di layar internasional. Pertandingan melawan Uzbekistan yang akan datang diharapkan menjadi momentum bagi Garuda Muda untuk meraih poin perdana dan menunjukkan perkembangan positif dari sisi permainan yang telah mereka tunjukkan di lapangan.