![Indonesia Tingkatkan Energi Terbarukan untuk Pembangkit Listrik Baru](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Indonesia-Tingkatkan-Energi-Terbarukan-untuk-Pembangkit-Listrik-Baru.jpg)
Pemerintah Indonesia sedang aktif mengupayakan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari rencana besar untuk mengubah struktur pasokan listrik di negara ini dalam dekade mendatang. Dalam forum bisnis yang diadakan di Jakarta, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan target ambisius untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional dari 12 persen saat ini menjadi sekitar 35 persen pada tahun 2034.
Rencana ini merupakan lanjutan dari Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang awalnya menetapkan target kapasitas baru sebesar 40,6 gigawatt (GW). Namun, pemerintah melalui PLN (Perusahaan Listrik Negara) kini sedang merevisi rencana tersebut dan menargetkan total kapasitas pembangkit listrik sebesar 71 GW dengan penekanan pada pengembangan energi terbarukan.
Kartika merinci sumber energi terbarukan yang akan menjadi fokus dalam program ini, termasuk:
Tenaga Surya: Indonesia berencana untuk membangun kapasitas sebesar 17 GW, yang akan didukung oleh sistem baterai untuk penyimpanan energi.
Tenaga Air: Target pembangunan kapasitas dari tenaga air mencapai 16 GW, memanfaatkan potensi besar sumber daya air di Indonesia.
Tenaga Panas Bumi: Dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 5 GW, Indonesia berupaya memaksimalkan penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan ini.
- Energi Lainnya: Selain tiga sumber utama tersebut, pemerintah juga akan mengekplorasi potensi energi angin dan bioenergi sebagai tambahan untuk diversifikasi sumber energi.
Melalui kebijakan ini, Indonesia tidak hanya berupaya meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi target pengurangan emisi karbon dan berkontribusi pada perubahan iklim global. Dalam hal ini, pergantian dari sumber daya fosil ke energi terbarukan diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain pengembangan energi terbarukan, rencana ketenagalistrikan Indonesia juga mencakup pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dengan kapasitas 15 GW. Hal ini dianggap penting untuk mengatasi kebutuhan beban dasar, terutama di pulau Jawa yang merupakan pusat ekonomi Indonesia.
Namun, Kartika Wirjoatmodjo juga mengkonfirmasi bahwa terdapat beberapa proyek pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas 5 GW yang masih akan dilanjutkan hingga tahun 2034. Proyek-proyek ini diharapkan dapat menutupi kebutuhan listrik sementara sambil transisi menuju sumber energi yang lebih bersih. "Kami masih akan melanjutkan beberapa proyek yang tersisa dari batu bara, tetapi ini hanya menutup rencana sebelumnya," katanya.
Pemerintah Indonesia juga memanfaatkan potensi investasi di sektor energi terbarukan, yang diperkirakan akan membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan tren global yang mengarah pada penggunaan energi bersih dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Dengan rencana ambisius ini, Indonesia berharap dapat memposisikan diri sebagai salah satu pemimpin dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara. Beberapa inisiatif, seperti kerja sama dengan negara-negara lain dalam teknologi energi terbarukan, serta pemanfaatan investasi asing, merupakan langkah penting yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target komitmen energi nasional.
Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak, termasuk masyarakat dan industri, untuk berpartisipasi dalam transisi ini agar visi Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan dapat terwujud.