Tim Nasional (Timnas) Indonesia sedang bersiap untuk menghadapi Bahrain dalam pertandingan penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa, 25 Maret 2025. Mengingat betapa krusialnya laga ini bagi Timnas Indonesia, manajer tim, Sumardji, memutuskan untuk mengambil langkah tegas guna melindungi para pemain dari gangguan, khususnya dari influencer yang kerap melakukan pendekatan mendekati pertandingan.
Keputusan ini muncul setelah insiden serupa terjadi saat Indonesia melawan Australia di mana sekelompok influencer melakukan wawancara di dalam hotel tempat pemain menginap. Hal tersebut tentunya mengganggu fokus dan persiapan para pemain. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) pun menyampaikan rasa kecewa mereka terhadap tindakan tersebut, yang dinilai melanggar etika karena dilakukan tanpa izin resmi.
“Situasi saat menghadapi Australia membuat kami berbenah. Kami harus memastikan bahwa hal itu tidak terulang. Kami telah memperketat pengawasan dan keamanan di area penginapan pemain,” kata Sumardji saat memberikan penjelasan kepada awak media di Jakarta.
Untuk menjaga privasi dan fokus pemain, Sumardji menegaskan bahwa area hotel sekarang dijaga ketat. Setiap lift dan lantai yang digunakan oleh pemain akan dijaga oleh petugas keamanan. Selain itu, lobi hotel juga akan diawasi dengan ketat. Langkah-langkah ini diharapkan bisa memberikan ketenangan bagi skuad Garuda agar mereka bisa sepenuhnya berkonsentrasi pada pertandingan krusial melawan Bahrain.
“Kami sudah menerapkan standar keamanan yang sesuai dengan kebutuhan. Kami ingin para pemain merasa nyaman dan tidak terganggu sama sekali,” lanjut Sumardji. Penerapan prosedur keamanan ini adalah bagian dari upaya terkoordinasi untuk membantu tim meraih hasil positif di laga melawan Bahrain, yang sangat penting bagi peluang mereka untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi empat klasemen sementara Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan total 6 poin dari tujuh pertandingan. Posisi ini menuntut anak-anak asuh pelatih untuk meraih kemenangan demi menjaga peluang untuk melanjutkan ambisi mereka ke tahap selanjutnya. “Kemenangan adalah harga mati. Kami tidak ingin ada gangguan yang bisa merusak fokus pemain,” ungkap Sumardji.
Tak hanya untuk momen permainan, langkah-langkah ini juga merupakan wujud perhatian tim kepada kesejahteraan mental pemain yang harus bertanding di bawah tekanan. Dengan berbagai cara, manajemen Timnas menunjukkan kepedulian terhadap performa pemain agar tetap berada dalam kondisi terbaik saat menjalani pertandingan penting.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, diharapkan Timnas Indonesia mampu tampil maksimal melawan Bahrain, dan sekaligus menggapai target yang telah ditetapkan, yaitu meraih hasil positif demi melanjutkan perjuangan mereka di Kualifikasi Piala Dunia. Masyarakat Indonesia tentu berharap dukungan penuh dapat dirasakan oleh para pemain, serta menjadi penguat semangat untuk tampil baik pada pertandingan mendatang. Pengawasan ketat pun menjadi berita baik, menunjukkan bahwa perhatian terhadap detail semacam ini bisa berdampak signifikan pada performa di lapangan.